Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Selesai Nyoblos? Ini 8 Menu Diskusi di Kedai Kopi

18 April 2019   00:28 Diperbarui: 18 April 2019   01:11 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

"Kau Jokowi atau Prabowo?"
"Lah, lupa namaku? Kita kan teman sejak kecil, terus tadi pagi ngopi bareng?"

Percakapan singkat itu, jadi awal diskusi paling romantis malam ini, jika salah disebut ngeselin. Itu, sapaan dan jawaban pembuka ceritaku malam ini. Sambil menikmati suguhan segelas kopi di Kedai Kopi.

Awalnya, untuk "melarikan diri". Usai seharian, kekenyangan melahap aneka berita dan cerita Pemilu 2019. Dari Layar Televisi atau Layar HP. Ternyata, kedatanganku ke Kedai Kopi adalah pilihan keliru. Malah, alur ceritanya lebih dahsyat lagi.

Illustrated by : pixabay.com
Illustrated by : pixabay.com
Memang tidak serumit hitungan Quick Count atau Exit Poll versi berbagai lembaga survey.  Yang angka-angkanya berbasis rumpun keilmuan statistik dengan berbagai metodologi yang digunakan. Plus audiens pembaca angka-angka itu, mayoritas orang yang makan bangku sekolahan.

Lah! Kalau di Kedai Kopi? Dengan beragam latar dan strata sosial, pendidikan maupun ekonomi, plus ideologi? Maka rumpun keilmuan kiramologi, kelirumologi, perasaanologi dan logi-logi lainnya, lalulalang bersatu tak padu. Sekelas Bang Karni Ilyas pun, kukira akan kibarkan bendera putih, menjadi moderator diskusi bak badai suara di Kedai Kopi.

Padahal ini, baru beberapa jam usai pencoblosan. Butuh energi besar juga waktu yang panjang, untuk bergumul diskusi di ranah Kedai Kopi. Sambil menunggu giliran main domino dan catur.

Illustrated by : pixabay.com
Illustrated by : pixabay.com
Dan masih banyak bahan diskusi berbau politik yang bakal dimamah dan dikunyah, pengunjung kedai kopi. Biar dianggap analis politik, kutulis 8 (delapan) menu diskusi politik Kedai Kopi. Siapa tahu, ada yang terinspirasi. Ahaaaay...


Pertama, Kecurangan Pemilu. Sambil menunggu Hasil Akhir Real Count Pilpres dan Pileg dari KPU, topik ini bakal laris manis. Pro-kontra, penjelasan, penyangkalan plus referensi bukti-bukti berbasis logi-logi tadi, bakal mendominasi.

Kedua, Kandidat Kabinet/Menteri. Ini juga jadi topik menarik. Jika hasil Akhir hampir final. Tetiba semua orang jadi tim pencari jejak, tentang sosok yang diapungkan jadi kandidat. Sambil sesekali menggunakan teori "jika-maka".

Ketiga, Komposisi Parpol di Parlemen. Tak hanya tentang partai pemenang atau mayoritas, partai yang tak lolos electoral treshould, tentang fraksi atau  komisi. Tapi juga menyigi ulang sambil berkerut dahi. atas "nama-nama asing" yang ada di Senayan. Aku jahat? Lah, hari ini saja di banyak TPS yang aku datangi, ada banyak pemilih yang baru lihat atau baru baca siapa yang jadi caleg di DPR dan DPD.

Keempat, Komposisi Nama-nama Pimpinan di Legislatif. Aneka bumbu teori konspirasi kelas Kedai Kopi, akan mewarnai pembahasan topik ini. Haha..

Kelima, Gugatan Proses dan Hasil Pemilu, juga Proses Perrsidangan (jika ada). Nah, ini juga bakal jadi topik menarik, kan? Biasanya, pengunjung Kedai Kopi menggunakan teori "sebab-akibat".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun