Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gagal Nonton Debat

17 Januari 2019   22:03 Diperbarui: 17 Januari 2019   22:23 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kakak (calon ilustrator) hehe

"Ayah! Nanti ada Debat Pilpres!"

"Iya! Jam delapan,  kan?"

"Abang lupa lihat jamnya!"

"Sudah Adzan! Berbuka dulu!"

Abang turun dari lantai dua. Seiring sayup suara adzan di Masjid. Sepulang sekolah. Kubiarkan menonton TV.  Sambil menunggu waktu berbuka. Kebiasaan Abang, jika hari senin dan kamis berpuasa sunah. Kukira Sulungku, sengaja menemuiku di kamar. Untuk memberi tahu tentang topik hangat sore itu.

Biasanya, usai maghrib anak-anak sibuk dengan dinamika masing-masing. Si Sulung biasa kusapa Abang, akan meraih Alqur'an kecil. Melakukan muraja'ah atau mengulangi hafalan tahfidznya. Uni,  gadis kecilku. Akan bersemadi di daerah teritorialnya. meja belajar berwarna merah jambu. 

Kakak? Lelaki kecil itu, miliki kegiatan yang disukai. Suka meniru Abang, biasanya tak lama. Suka meniru Uni, duduk di meja belajar warna biru muda. Itupun tak bertahan lama. Akhirnya,  meraih kertas HVS-ku,  meraih pensil warna. Kakak akan hanyut dalam imajinasi itu. 

Nah! Aku sebagai ayah, memantau aktivitas ketiga anakku melalui HP. Memantau maksudku adalah berada disekitar anakku. Begitulah! Terkadang, menjadi orang tua seperti makhluk gaib. Ketika ada dianggap tak ada.  Jika tiada diharapkan keberadaannya. 

Adzan Isya, sudah sejak tadi. Aku masih sibuk dengan HP. Juga ketiga anakku. Tak ada tanda untuk menghentikan kegiatan masing-masing. 

Adzan Isya, bukan hanya ajakan ntuk sholat. Bagi anakku. Itu juga tanda menghentikan aktivitas. Dan menikmati acara TV hingga kantuk diam-diam menguasai. Tapi tidak malam itu. Hingga terdengar ucapan salam dan pintu sikunci dari dalam. Amak sudah pulang dari masjid. 

"Sudah makan,  anak-anak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun