Mohon tunggu...
zakiul fahmi jailani
zakiul fahmi jailani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya seorang penyala cahaya ditengah kegelapan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

(1) IOAA 2015: Unexpected Journey

19 Juni 2017   05:59 Diperbarui: 19 Juni 2017   09:12 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SumbeR: zakisabena.blogspot.com

"Besok!!!!", jawabnya lagi.

Aku tambah bingung. Besok, aku baru akan merangkum semua informasi IOAA 2015 melalui email dan pesan-pesan di Whatsapp Group. Malam itu, mengabaikan panggilan azan Isya, aku bergegas pulang dan menyiapkan segalanya yang diperlukan, dan yang terpenting adalah dresscode. Besok, aku berangkat. Terima kasih untuk tuyip, by the way. ^_____^

#                #                             #

Persiapan yang mendadak, tidak pernah bercengkerama sesama volunteer di grup whatsapp semakin membenarkan perkataan imam Syafi'i seperti yang aku kutip diatas tadi. Sejak menginjakkan kaki di bandara Adisucipto, perjalanan ke hotel Puri Asri di Magelang hingga briefing di sore hari dan survei lapangan di Borobudur, tampaknya, hanya aku volunteer yang tidak tahu-menahu tentang detil acara IOAA 2015 ini. Aku belum melaksanakan hal yang paling krusial sekalipun, yaitu mengirimkan email perkenalan kepada para delegates yang akan aku layani selama sepuluh hari di Magelang. Sejujurnya, delegates mana saja yang ada dibawah pelayananku pun aku masih tidak tahu. Yang aku tahu cuma Iran doang, itupun setelah di beritahu oleh tuyip. Emangnya aku tugasnya seperti apa sih? Itu saja aku tidah tahu, benar-benar parah deh pokoknya.

Pada akhirnya aku belajar sedikit demi sedikit dan bertanya kesana-sini. Akhirnya aku tahu bahwa tugasku di event internasional ini adalah menjadi LIASION OFFICER for OBSERVER untuk lima orang, yaitu 3 dari Iran, 1 dari Polandia dan 1 dari Portugal.

Tapi tetap saja, aku merasa bersalah dan merasa bahwa aku tidak pantas berada disini, mengingat volunteer yang lain sudah berkontribusi banyak sementara skor untukku masih 0. Belum lagi fasilitas yang kami dapatkan di hotel ini sangat mewah : kamar hotel bintang 5 hingga makanan buffet yang mewah. Itulah mengapa, ketika pukul 02.00 Wib pagi seorang makhluk sebut saja haras membangunkanku tiba-tiba mengatakan bahwa aku ditugaskan oleh mbak inel ke Semarang.

Tanpa banyak tanya, aku pun bangun cepat-cepat, mandi air hangat, dan bergegas menerima tantangan selanjutnya : SEMARANG, untuk menebus keteledoranku.

#       #         #

Aku pernah mendapatkan oxford dictionary dari ustad/pak guru ku di dayah (pesantren) dulu di masa SMP, kemudian aku juga pernah menjadi juara 1 pidato bahasa inggris sekotamadya dulu di masa SMA. Tapi, itu semua hanyalah kemampuan bahasa inggris diatas kertas, tidak ada istimewanya, plus semua itu sudah berlalu di masa lampau. Sebelum berangkat ke IOAA 2015 ini, aku selalu khawatir dengan pengalamanku saat masih duduk di kelas satu SMA. Saat itu aku lolos menjadi salah satu dari 50 besar kontestan suatu acara English yang disiarkan oleh TVRI. Tapi aku tidak lolos ke tahap selanjutnya karena pada saat wawancara-yang disiarkan TVRI-aku tidak bisa menjawab. Pertanyaannya saja aku tidak mengerti, apalagi untuk menjawab. Sejak saat itu, aku menyadari bahwa listening and speaking ability ku masih jauh di bawah kemampuan rata-rata. Sejak saat itu pula, speaking becoming my arch-enemy, tapi sebaliknya film dan musik dalam bahasa inggris menemaniku menambah perbendaharaan vocabularies dan membantuku melatih pronunciaton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun