Mohon tunggu...
zainal abidin
zainal abidin Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswa yang terus berusaha menjadi lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Masa Depan Kita ?

13 April 2013   09:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:16 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Anggapan miring ternyata cukup mempengaruhi motivasi seseorang, kenapa demikian? karena mungkin orang yang menjadi objek dari anggapan miring tersebut ter-pecut motivasinya akibat anggapan-anggapan miring tersebut. “ Wah anak kaya gini mah ga ada masa depannya” ujar seorang tetangga yang seolah-olah sudah mengetahui masa depan seorang anak tetangganya. Secara tidak langsung, mungkin motivasi anak ini terbentuk karena ucapan orang tersebut, meskipun si anak ini tidak mendengar langsung ucapan tersebut dari tetangganya. Namun inilah kehidupan, seiring berjalannya waktu anak ini pun tumbuh dewasa sehingga tiba pada saat iia harus kehilangan ayahanda tercinta. Iapun harus menjadi tulang punggung keluarga, dimana masih ada dua adiknya yang masih bersekolah dan dari sinilah kisahnya berawal.

Awal kehidupannya bekerja dia harus berjuang keras menguras tenaga dan mengucurkan keringat demi menghidupi keluarga, dari mulai bekerja sebagai seorang buruh harian lepas selama beberapa waktu,menjadi OB ( Office Boy ) di sebuah perusahaan penerbangan, dan bekerja sebagai seorang pelayan pada sebuah restoran di Bandar udara hingga kini ia menjadiseorang supervisor di restoran tersebut. Dari hasil kerjanya tersebut, ia bisa menghidupi keluarganya, hingga menikah pun ia masih bekerja di tempat tersebut. Ketika menikah dan kini ia sudah memiliki buah hati, orientasinya pun mulai berubah, bekerja tidak dijadikan sebagai satu-satunya sumber penghasilan untuk kehidupannya, ia mulai memutar uangnya untuk wirausaha, usaha pertamanya sebagai penjual sepeda motor bekas yang berjalan cukup lancar dan memberinya penghasilan lebih, hingga ia pun mulai mengembangkan usahanya tersebut dalam skala yang sedikit lebih besar dan itupun berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah”ujar syukurnya.

Kisah wirausahanya tidak hanya sampai disitu saja ternyata, saat usaha penjualan sepeda motor bekasnya mulai menurun ia tak berhenti begitu saja ia pun mulai dengan usaha yang lainnya, karena ia berteman dengan para pengusaha, meskipun pengusaha yang masih berkelas menengah kebawah tetapi mereka cukup membantu dalam perjalanan usahanya. Akhirnya mulailah ia memilih usaha keduanya, ia membelisebuah mobil angkutan umum bekas setelah melakukan pengamatan jalur ( trayek ) mana saja yang dikiranya cukup potensial untuk pengoperasian angkutan umumnya tersebut, angkutan umumnya pun mulai beroperasi dan berjalan dengan cukup baik. Tak puas sampai disitu saja, ia membeli sebuah angutan umum lagi dengan jalur ( trayek ) yang berbeda. Hingga kini ia pun bersyukur usahanya masih berjalan dengan baik.

Dari kisah tersebut terlihat sekali usaha yang tak pernah menyerah dilakukan oleh seorang anak muda berusia 27 tahun yang pada awalnya diragukan masa depannya oleh tetangganya sendiri. Apa yang dilakukan oleh anak muda ini ternyata berpengaruh kepada adiknya, dimana ia mampu berusaha keras dan membuat orang tua serta keluarganya bahagia, secara tidak langsung adiknya pun terinspirasi oleh kakaknya sendiri dan kakaknya pun berharap adiknya bisa jauh lebih baik darinya.

Dari kisah ini, yuk kita mulai untuk menata masa depan yang lebih baik dengan cara elegan. Mulai berfikir dan bertindak untuk menjadi seorang pengusaha demi membangun masa depan diri, keluarga, serta bangsa dan Negara ini untuk menjadi lebih mandiri, karena sesungguhnya bangsa ini bisa jauh lebih mandiri. Percayalah pada diri sendiri serta optimalkan kemampuan kita. Karena masa depan ada ditangan kita sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun