Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Status Perjalanan (17), Langgam Malam Kota Wismar

18 April 2018   11:08 Diperbarui: 18 April 2018   11:23 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjalan tengah malam, dalam cuaca dingin -3 C, di kota kecil Wismar, di belahan utara Jerman. Ceritanya, pulang dari Hamburg dengan kereta IC pukul 20.22. Tiba di Schwerin pukul 21.55.

Berhubung ada perbaikan rel di daerah Bad Kleinen yang menyebabkan kereta di jalur yang kami naiki, tak sampai di Wismar. Jadi perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bus yang telah disiapkan operator kereta DB.

Sampai di Wismar sudah hampir pukul 12 Malam. Bus beroperasi hanya sampai jam 21.00. Taksi yang ditelepon menjanjikan datang paling cepat sejam lagi. Itupun operatornya ogah-ogahan. Sepertinya tak ada kepastian.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jadi, kami putuskan jalan kaki ke asrama anak saya, Rifqi Nafiz, sejauh 3 kilometer. Saya lirik Google map, waktu tempuh kalau jalan kaki itu 35 menit. Menyusuri jalan utama, memasuki jalan sempit, melewati taman yang temaram, melintasi kebun yang gelap dan danau kecil yang beku.

Sepi, sunyi, gelap dan agak seram juga. Ihhh..!

Tapi kami jalan berlima. Percaya diri masing-masing. Apalagi tak ada sedikitpun keraguan anak sulung saya. Katanya, ia sudah terbiasa. Jalan sendirian malah.

wismar-gelap-5ad6c46f16835f59d63c30d3.jpg
wismar-gelap-5ad6c46f16835f59d63c30d3.jpg
Yang selalu khawatir di perjalanan ini adalah Asmah Tahir, adik saya. Ia selalu membayangkan tiba-tiba ada vampir dari atas pohon. Atau muncul srigala dari balik semak-semak. Betul juga, kota kecil ini sudah dekat-dekat dengan negara yang terkenal dengan legenda vampir-nya.

Istri saya, cuma tak tahan dengan cuaca dingin. Kalau jalan, ia bisa tahan. Sampai di tujuan, pipi, hidung dan mulut seperti beku.

Alhamdulillah, selamat!

Selamat menikmati langgam malam kota Wismar.

Yang mendebarkan.

ZT - Wismar, 9 Januari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun