Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Status Perjalanan (9), Menyusuri Champs-Elysees

29 Maret 2018   09:07 Diperbarui: 2 April 2018   20:26 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nyaris saja  ada insiden antara saya dengan seorang Prancis di stasiun Grard de Nerval tadi sewaktu pertama naik Metro. Ceritanya si Prancis itu ngomong terlalu besar di handphone pas di samping saya, membuat saya menoleh sejenak kepadanya. Mendadak ia menarik saya, dan 'mencaci' saya tepat di muka saya dalam bahasa Prancis, yang mana saya tahu artinya? Ia memplototi seperti sedang sangat marah pada saya. Refleks saya menanggapinya dengan memegang kerah jaketnye, lalu saya mendorongnya. Di situ temannya datang.  Dan kedua anaksaya pun lompat ke tengah, melerai pertikaian yang baru akan dimulai. 

"Jangan dilayani, Ayah! Pencopet itu!" teriak Rifqi, mengundang perhatian dan simpati orang-orang yang sedang lewat.

Saya mundur,dan tak melayaninya,"Sorry yah,"kata saya. 

Istri dan adik saya pun telah berdiri di samping saya. Keduanya siap melawan!

Si Prancis itu ternyata tersinggung saya menoleh kepadanya. Dan ia memanfaatkan momen itu untuk mengalihkan perhatian saya. Nah,  di situlah temannya mulai beraksi.

Tapi Rifqi Nafiz,anak saya, tahu betul  modus para pencopet yang banyak berkeliaran di stasiun Metro. 

Jadi di Paris ini tetap harus menjaga kewaspadaan.

***

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Minggu sore, pukul 15.05 waktu Paris. Kami turun di stasiun Metro George V. Tak sampai dua menit kami berjalan menyusuri koridor luas namun ramai, serta menaiki tangga, mungkin tak sampai seratusan meter,  hingga  tiba di mulut stasiun, tepat di ujung kawasan shopping paling terkenal di Paris. 

Champs-lyses, menyapa kami dengan hembusan udara sepoi yang begitu menggigilkan, terasa hingga tulang persendian.   Udara dingin 1 derajat Celcius. Langit mendung dan gerimis.  Dalam sekejap, rinai hujan sudah menempel di jaket tebal yang saya kenakan, hingga saya harus mencari tempat berteduh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun