Mohon tunggu...
Zainal Arifin
Zainal Arifin Mohon Tunggu... Sejarawan - Pelajar peradaban

Pelajar peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perekat Antara Agama dan Masyarakat

11 Maret 2020   12:30 Diperbarui: 11 Maret 2020   12:31 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Agama merupakan sebuah keyakinan yang tertanam didalam jiwa seseorang.Selama ini belum pernah ada laporan penelitian dan kajian yang menyatakan bahwa ada sebuah masyarakat yang tidak mempunyai konsep tentang agama, termasuk Indonesia yang masyaraktnya sangat beragam. Meskipun perubahan sosial telah mengubah penjabaran makna agama, namun hal itu sampai pada meniadakan popularitas agama. Sehingga kajian tentang agama selalu akan terus berkembang dan tetap menjadi sebuah kajian penting seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Karena sifat keumuman agama dalam masyarakat, maka kajian tentang masyarakat tidak akan lengkap tanpa melihat agama sebagai salah satu sumbernya.

Penganut agama-agama di dunia meyakini bahwa agama yang dipeluknya memiliki fungsi penting dalam kehidupan. Di antara fungsi utama agama yakni sebagai acuan dalam kehidupan masyarakat agar memperoleh keselamatan di dunia dan kebahagiaan sesudah kematian. Mereka meyakini bahwa agamanya mengajarkan kedamaian dan kasih sayang terhadap sesama manusia dan sesama makhkuk Tuhan.

Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya bermacam-macam dan memiliki banyak suatu masalah dalam berbagai kehidupan. Keberagaman dalam budaya, terutama oleh perbedaan suku, agama bahasa merupakan ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia. Keanekaragaman itu antara lain disebabkan oleh perbedaan suku, status sosial, pengelompokan organisasi politik dan agama.

Menurut pengamatan Koentjoroningrat, Pemerintah Indonesia membagi suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi tiga golongan yaitu: 1) suku bangsa yang mempunyai daerah asal dalam wilayah Indonesia 2) golongan keturunan asing yang tidak mempunyai wilayah asal dalam wilayah Indonesia karena daerah asal mereka terletak di luar negeri dan 3) masyarakat terasing, yaitu kelompok masyarakat yang dianggap sebagai penduduk yang hidup dalam tahap kebudayaan sederhana yang biasanya tinggal di lingkungan terisolasi.

Dari sisi agama, Indonesia mengakui enam agama terbesar yang ada diwilayahnya, di samping masih banyak terdapat keberagman suku. Dalam konteks bahasa daerah dan susunan masyarakat, terdapat tidak kurang dari 366 suku yang mendiami wilayah Indonesia. Keragaman suku yang dimiliki bangsa Indonesia membuat kehidupan kemasyarakatan terlihat harmonis. Hal ini dimungkinkan karena Indonesia merupakan negara terbuka yang tidak membatasi satu wilayah dengan suku tertentu. Setiap orang dari suku dan daerah mana pun bebas menempati wilayah sepanjang mengikuti aturan-aturan yang berlaku.( Shonhaji, Agama Sebagai Perekat)

Karena pentingnya sebuah keserasian sosial dalam kekehidupan bermasyarakat yang beragam, Artikel yang diberi tema "Agama Sebagai Perekat Sosial" ini dimaksudkan untuk menelusuri sejauhmana agama memiliki peran dalam mewujudkan keserasian sosial dalam kehidupan masyarakat yang beragam. Dalam karya penelusuran, akan dicoba digali berbagai upaya dilakukan para pakar, baik para teolog, psikolog, sosiolog maupun antropolog dalam pembangunan terhadap konsep agama. Dan yang terpenting dari itu semua, tujuan utamaya yakni agar  melihat lebih dekat sejauhmana agama memiliki peran penting dalam mewujudkan keserasian sosial pada masyarakat beragam yang berbeda secara suku, adat istiadat maupun budaya.

Agama dalam Berbagai Perspektif

Agama merupakan fenomena umum yang selalu melekat pada diri masyarakat, karenanya pembahasan tentang agama selalu akan terus berkembang dan tetap menjadi sebuah pembahasan penting seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Penelitiann tentang agama telah banyak dilakukan oleh para ahli, baik para teolog, psikolog, antropolog maupun sosiolog.

Seiring dengan perkembangan pembahasan agama, telah banyak definisi agama yang dikedepankan para ahli agama namun di antara mereka tidak ada kesepakatan. Keragaman definisi agama tergantung dari sudut mana para ahli memandang agama.

Dalam pandagan ahli agama dimaknai sebagai seperangkat ajaran yang mengatur hubungan antara individu dengan Tuhannya, satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, dan antara masyarakat dengan alam lingkungannya. Melton Yinger mendefinisikan agama sebagai suatu "sistem keyakinan dan praktek yang digunakan oleh sekelompok masyarakat dalam berhadapan dengan masalah-masalah dalam  manusia, masalah terakhir dari kehidupan ini.

Agama merupakan suatu penolakan untuk menyerah kepada kematian dan pasrah di hadapan frustasi.Atau istilah lain, agama merupakan sistem kepercayaan dan peribadatan yang digunakan oleh berbagai bangsa dalam perjuangan mereka untuk mengatasi persoalan-persoalan tertinggi dalam kehidupan masyarakat.
Dunlop punya pendirian sama, Ia melihat bahwa agama merupakan sarana terakhir yang sanggup menolong manusia bilamana lembaga lainnya gagal tak berdaya. Ia merumuskan agama sebagai "suatu lembaga atau bentuk kebudayaan yang menjalankan fungsi pengabdian kepada masyarakat. untuk tidak tersedia lembaga lain atau yang penanganannya tidak cukup dipersiapkan oleh lembaga lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun