Mohon tunggu...
Zainab canu
Zainab canu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penyuka olahraga HIIT _ baca buku_fashion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polemik Rendang Babi dalam Kacamata Psikologi Sosial

19 Juni 2022   11:07 Diperbarui: 20 Juni 2022   10:23 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ko bisa rendang babi sampai dilaporkan ke polisi, dari sisi psikologi sosial kejadian ini bisa dijelaskan? Dengan menggunakan pendekatan SOCIAL IDENTITY THEORY. 

Otak kita punya kecendrungan membedakan ini kelompok saya/in-group dan ini bukan kelompok sy/Out-group. Orang minang mayoritas muslim sudah memiliki identitas kelompoknya sendiri/in group identity. muslim, makanan halal, dan rendang merupakan ciri khas yang sudah melekat, menjadi identitas mereka. 

Ketika identitas itu dimodifikasi menjadi sesuatu yang bertentangan dan kontras dengan identitas mereka (non halal). Maka pikiran akan langsung mendiscovery dan menterjemahkan sebagai (Out-group identity) gejolak identitas bisa memicu konflik saat identitas kelompoknya dikaburkan atau diganggu. 

Pola Perilaku setiap kelompok terhadap kelompok lain bersifat fanatik, stereotype dan resisten terkait identitas, sebab manusia pada dasarnya makhluk sosial yang cenderung membuat kelompok2 sesuai dengan kepentingan mereka. 

Glorifikasi nilai-nilai in-group identity dan mempertanyakan Nilai-nilai Out-group identity sudah menjadi hal yang wajar dalam sebuah kelompok. 

Kehadiran rendang babi dianggap akan mengaburkan bahkan merusak  nilai-nilai in-group sebab sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai keislaman, identitas sosial bagian dari konsep diri seseorang berdasarkan pengetahuan atas keterlibatannya, kepeduliannya terhadap keanggotaannya dalam kelompok tersebut. 

Identitas inilah yang mendorong seseorang untuk selalu mengkategorisasi serta mengklasifikasikan dirinya melalu perbandingan in-gorup dan out-group sehingga mereka yang berasal dari Out-group dilarang mengutak-atik identitas in-group (rendang babi) dan secara psikologis ketika seseorang telah memiliki identitas yang kuat akan melahirkan komitmen dan solidaritas yang kuat terhadap kelompok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun