Fransiska namaku. Aku sekarang masih bersekolah di SLB Negeri 1 Gunungkidul. Aku seorang anak tunagrahita. Kelas 8 SMPLB C. Guru kelasku pak Toro.
Hari Senin kemarin aku mengikuti tes SWAB di sekolah. Tempatnya di joglo sekolahan. Dekat asrama.
Hari Senin itu ada banyak teman yang juga ikut swab. Aku tak tahu apa itu sebenarnya. Tetapi kata pak Toro sih biar tahu ada virus apa tidak.
Kami mengantri. Dimulai dengan mendaftar dan mengisi daftar hadir. Saat itu aku dan ibu yang mendampingiku membawa fotokopian kartu keluarga. Kata pak Toro kepada ibuku dan bapak/ ibu teman-temanku, kartu itu dipakai untuk memasukkan data oleh tenaga medis. Seperti saat vaksin dulu.
Nah, ketika sampai giliranku, aku agak takut juga. Tapi aku harus berani. Ternyata hidung dan tenggorokanku dimasuki sebuah cottonbud panjang. Hmmm sebuah pengalaman yang beum pernah kualami.
***
Hari Rabu siang ada tamu dari puskesmas dan pak dukuh datang ke rumah.Â
"Kami memberitahukan agar bapak dan ibu serta keluarga melakukan tes swab di puskesmas ya, pak, bu..".
Begitu kira-kira ibu-ibu dari puskesmas itu bicara kepada ibu dan bapak. Tentu saja bapak dan ibu bertanya-tanya. Kenapa.
Mereka cuma mengatakan untuk mengetahui ada yang positif atau tidak di keluargku. Ah, kenapa pula sih.
Sepulang tamu-tamu itu, bapak menelepon pak Toro.Â