"Tika, ayo mengaji dulu.. Pegang handphone-nya nanti lagi..", kata ibu dari arah mushalla rumah.
"Iya, buuu...", jawab Tika yang sudah memegang handphone ibunya.
Tika segera meletakkan handphone ibunya. Kemudian berlari kecil ke mushalla rumah.
Tika memang diajarkan untuk dapat membaca Al Quran melalui belajar membaca Iqra'. Untuk menanamkan itu cukup menguras pikiran. Anak-anak jaman "now" lebih tertarik nge-game atau nonton youtube.
Tika mengambil buku Iqra'nya di rak mushalla rumah. Kemudian dibimbing ibu, Tika membaca Iqra'.
***
Tika tersenyum kecil mengingat masa kecilnya yang lumayan ditegasi oleh ibu dan bapak. Setelah shalat membaca Iqra dulu. Bermain handphone juga hanya 3 jam per-hari. Harus membaca buku pelajaran. Dan didukung membaca buku-buku lainnya, termasuk majalah atau belajar di youtube.
"Sebagai siswa, ya kamu belajar dari buku pelajaran, Tik.. Sebagai tambahan, boleh membaca majalah, ensiklopedi, termasuk belajar dari youtube..", kata bulik Ratna.
"Suatu saat jika kamu sudah dewasa, kamu akan mengerti. Nasehat-nasehat dari ibu, bapak, simbah dan sebagainya itu benar...", kata simbah.
"Kalau kamu sudah besar, kamu akan paham. Bapak, ibu, simbah, bulik dan lain-lain  marah, itu bukan karena benci.. tetapi karena sayang.. Agar kamu belajar dan dapat meraih cita-cita.. Dapat bekerja yang bagus..".
Kalimat-kalimat itu terngiang di benak Tika.