Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tandur

22 November 2020   11:12 Diperbarui: 22 November 2020   11:15 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
chendypuspitasarisite.wordpress.com

"Iya Ma.. keburu siang ini..", timpal Bagus.

"Mmmm.. aku pengen sih, tapi aku mau membantu emak sama bapak tandur kedelai Ndi, Gus, Fan..", jawab Rama.

"Besok lagi saja ya.. InsyaAllah aku ikut besok..", lanjut Rama.

***

"Ngene ki le carane tandur dele ki..", jelas bapak.

Bapak dan emak memakai "gathul" untuk melubang tanah yang kemudian diberi kedelai.

"Dele-ne loro utowo telu.. Nek uwis terus ditutup lemah meneh..", emak melengkapi.

"Cobanen, le..", kata bapak.

"Diingat-ingat, usahakan jangan sampai menginjak yang sudah diberi benih kedelainya, le", labjut bapak.

Rama menirukan tandur ala bapak dan emak. Gampang-gampang susah. 

"Lama-lama pegel nggih mak, pak..", kata Rama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun