Suatu hari ada 2 remaja muda yang saling mencintai namanya lala dan zean. Mereka memang tak menjalin hubungan karena masih duduk di kelas SMA. Zean selalu bilang akan serius terhadap lala. Hingga beberapa tahun zaen selalu bersama lala. Hitam putih hidup ini mereka lalui hingga mereka duduk di kursi MAHASISWA. Canda tawa tak di rasakan lagi, senyum itu musnah tak semanis dulu lagi. Hal ini karana tugas yang semakin banyak, lala yang selalu mengabaikan zean. Meski lala mengabaikan zean, zean tak pernah membenci lala. tapi berhubungan tepisahnya dua remaja ini banyak sekali kecemburuan yang lalu lalang dari mereka.Â
 Beberapa semseter berlalu, merka sadar akan kejihnya dunia. Dan mereka memutuskan untuk saling mengerti. setelah itu mereka mulai dari awal kembali, merka rangkai hubungan itu seindah mungkin kembali. Semnjak lala dan zean kembali seperti semula. Lala yang sering bermain di rumah zean dan sebaliknya. Lala mendengar bahwa zean akan dijodohkan. Lala terdiam yang mendengarkan berita tersebut. Ayah zaen kira mereka tak punya perasaan apapun hanya teman kecil yang tauhnya main dan main. Sedangkan tanggal pernikahan sudah di tentukan undangan telah menyebar.
" la, dengarkan aku. Aku gak tauh tentang ini semua. Aku sayang sama kamu" ucap zaen sambil memegang tangan lala
Lala hanya tersenyum dan berkata " aku paham, aku pamit"
 Air mata mulai berjatuhan. Cinta yang mereka ukir layaknya menulis dalam air yang mustahil. Singkat cerita, zean pamit kepada sang ayah satu hari sebelum pernikahan.Â
" ayah, bisakah aku meminta sesuatu" ujar zean dengan ragu
" ada apa my son" jawab ayah
"bisakah lala menginap di rumah sebulum hari pernikahan, zaen sangat tegang ayah. Zaen ingin bercerita dengan teman kecil zaen" saambung zean
"tentu saja lala sudah seperti anakku juga zean" saut sang ayah
 Kakak zean merasa sedih dengan sikap adiknya yang pasarah dengan perjodohan ini. Kakak zean tidak bisa berkata apapun meski tahu kisah cinta adiknya yang pupus. Karena dia juga tak berani membantah keputusan ayahnya.
"zean, kakak sajah yang menjemput lala" saut kakak zaen yang menghentikan zaen untuk keluar. Sedangkan zaen hanya manut saja