Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... L Soliha

Bismillah. Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad. Allah Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Pengampun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gus Baha: Hindari Dosa Besar, Maka Dosa Kecil akan Diampuni Allah SWT

7 Oktober 2025   14:04 Diperbarui: 7 Oktober 2025   20:10 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bismillahirrahmanirrahim

Hindari Dosa Besar maka Dosa Kecil akan Diampuni Allah SWT

KH. Ahmad Bahauddin Nursalim Hafizahullah atau Ulama yang dikenal dengan nama 'Gus Baha' mengatakan orang yang sukses menghindari dosa besar maka insya Allah dosa kecilnya diampuni. Gus Baha mewanti wanti perihal ketentuan dalam Alquran ini. Beliau menyampaikan untuk mendengarkan hal ini baik baik. Meski bisa saja tidak cocok dengan keyakinan sebagian orang. Namun beliau mengatakan bahwa apabila ada yang sampai tidak cocok pengertiannya dengan beliau itu adalah keliru, dan ancamannya yaitu neraka.

Gus Baha yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA yang berlokasi Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah ini bertutur, dosa yang diperbuat oleh manusia biasa seperti misalkan ketika Rukhin (murid Gus Baha) saat di perempatan jalan melihat perempuan. Maka akan ditulis oleh Allah bahwa mata Rukhin tersebut berbuat dosa. Hatinya berangan angan tapi sia sia karena tidak jadi melakukan perbuatan zina. Apa yang dia lakukan baik secara lahir maupun batin atau dalam hati semua ditulis oleh Alah. Tapi meskipun Rukhin melihat perempuan, dirinya sukses meninggalkan dosa zina. Rukhin pun mengutarakan bahwa kalau sekedar melihat perempuan dia mau  akan tetapi kalau sampai berzina dia tidak akan pernah mau melakukan. Dari contoh itu bisa saja saat hisab di akhirat dosa kecilnya Rukhin melihat perempuan dimaafkan. Karena barokahnya meninggalkan dosa besar yaitu berzina.

"Atau pada kasus lain mIsalnya kalian benci dengan tetangga, setiap harinya kalian selalu mengghibahi tetangga. Menghibah itu juga termasuk dosa. Tapi bisa saja diampuni karena tidak sampai melakukan santet atau membunuh tetangga. Jadi dalam urusan dosa itu terbagi dua yaitu ada yang termasuk dosa kelas berat. Misalnya tidak sepakat dengan orang lain lalu membunuh. Tapi jika hanya mengghibahi saja itu termasuk dosa kelas ringan, "Papar Gus Baha yang juga santri kinasih KH. Maimoen Zubair ini.

Sedangkan, lanjut Gus Baha yang juga alumni dari Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini, menyukai perempuan lalu sampai berzina itu dosa kelas berat. Tetapi jika senang perempuan namun hanya sekedar melihatnya itu termasuk dosa kelas ringan. Itu bisa saja di akhirat nanti barokahnya menghindari dosa besar maka dosa kecil diampuni. Allah berfirman jika kamu menjauhi dosa dosa besar maka kesalahanmu akan Aku maafkan. Meskipun ada perbedaan pendapat pada orang orang yang zuhud. Maka biar saja orang orang yang zuhud itu tidaklah percaya. Meskipun ketentuan yang dijelaskan Gus Baha adalah firman Allah dalam Alquran yang kita harus mengimaninya. Sebagaimana terdapat dalam Al Qur'an Surat An-Nisa'4:Ayat 31

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)."

Gus Baha yang juga Ulama Hafiz Qur'an ini mengatakan, bahwa ketentuan ini harus diimani bahwa kalau kita berhasil menghindari dosa besar maka dosa kecil akan diampuni.

Akan tetapi berdasarkan Kitab Fathul Mu'in Karangan Syekh Zainuddin Al-Malibari, pengarang yang dikenal luas sebagai salah satu rujukan utama fiqih mazhab Syafi'i di kalangan ulama muta'akhirin, dikatakan bahwa masalah terjadi ketika dosa kecil ini sudah terlanjur mrnjadi banyak dan sering dilakukan. Sehingga lama kelamaan menjadi besar. Jika sudah begitu maka dosa seperti itu tidak bisa lagi dianggap dosa kecil. 

Akumulasi dosa kecil ini lalu menjadi dosa besar diibaratkan oleh Rasulullah seperti sebuah gunung. Rasulullah ketika menjelaskan bahwa apakah kalian mengetahui gunung, Kemudian para sahabatnya menjawab, iya mengerti yaa Rasulullah. Gunung yang besarnya seperti itu materinya terdiri dari butiran butiran pasir yang kecil kecil menjadi gunung yang besar. Jadi bisa saja dosa yang kecil itu sudah menjadi besar seperti gunung karena bertumpuk tumpuk dan sering diulangi.

Oleh karena itu, lanjut Gus Baha KItab Fathul Mu'in menta'rif  tentang siapakah sebenarnya orang yang sholeh itu. Jawabnya adalah orang sholeh itu adalah orang yang lebih banyak ketaatannya daripada maksiatnya. Bukan orang yang tidak pernah bermaksiat sama sekali. Sebab itu tidak mungkin terjadi karena tidak ada orang yang maksum (suci dari dosa) kecuali Nabi Muhammad SAW.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun