Mohon tunggu...
Zahra Maulida
Zahra Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Mahasiswa S1

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Be Proud of Your Mouth

5 Juni 2022   22:45 Diperbarui: 5 Juni 2022   22:54 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Be Proud of Your Mouth; is not about having a perfect mouth; it is also about having a healthy one.

Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu kunci penting dari kebahagiaan dan kesejahteraan diri. Dengan tema World Oral Health Day tahun ini "Be Proud of Your Mouth" mengajak masyarakat untuk selalu menghargai dan menjaga rongga mulut kita sehingga dapat selalu tersenyum dengan percaya diri.

Its purpose to empower people with the knowledge, tools and confidence to secure good oral health.

World Oral Health Day (WOHD) merupakan kegiatan campaign untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut bagi kesehatan secara keseluruhan. World Oral Health Day diperingati setiap tanggal 20 Maret setiap tahun sejak tahun 2013 dan menjadi momentum mengingatkan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) khususnya terhadap gigi dan mulut. Pada tanggal 20 Maret setiap tahun, dunia bersatu untuk membantu mengurangi beban penyakit mulut, yang mempengaruhi individu, sistem kesehatan dan ekonomi di dunia. 

Your mouth is a mirror to your body and reflects your general health well-being. 

Memiliki makna bahwa kesehatan gigi dan mulut turut merefleksikan kesehatan tubuh secara umum, sehingga harus dirawat dengan baik dan benar. Apabila kita berhasil menjaga kesehatan rongga mulut, maka kita juga berhasil menjaga kesehatan tubuh kita.


Kondisi kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk diperhatikan karena mulut merupakan pintu gerbang utama bagi kesehatan fisik secara keseluruhan dan rongga mulut merupakan jalan masuknya berbagai mikroorganisme ke dalam tubuh. Jika kesehatan gigi dan mulut terganggu, dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari bahkan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.

Menurut Organisasi kesehatan Dunia atau WHO, sekitar 90% penduduk pernah mengalami penyakit gigi, yang sebagian besar sebenarnya dapat dicegah. Sebanyak 78% anak-anak di dunia, yakni sekitar 573 juta anak,  menderita penyakit gigi yang tidak terawat. Hal ini terutama karena kurangnya aksesibilitas terhadap sarana kedokteran gigi.

Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan menunjukkan sebanyak 57,6% penduduk Indonesia pernah mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut dalam 12 bulan terakhir, namun hanya 10,2% yang mendapat perawatan oleh tenaga medis bidang kedokteran gigi. Berdasarkan kelompok umur, persentase terbesar dengan masalah gigi dan mulut adalah kelompok umur 5-9 tahun (67,3%) dengan 14,6% telah mendapat perawatan oleh tenaga medis bidang kedokteran gigi. Sedangkan persentase terendah dengan masalah gigi dan mulut adalah umur 3-4 tahun (41,1%) dengan 4,3% telah mendapat perawatan oleh tenaga medis bidang kedokteran gigi. 

Menurut FDI (Federation Dentaire Internationale) World Dental Federation, permasalahan yang umum terjadi pada gigi dan mulut yaitu, karies (kerusakan gigi), periodontal (gangguan pada gusi), dan kanker mulut.

Kesehatan mulut yang baik memiliki dampak positif pada kesehatan individu, kesejahteraan, dan kualitas hidup secara umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun