Penyelenggaraan Formula E di Jakarta menandai babak baru dalam strategi diplomasi olahraga (sports diplomacy) Indonesia. Lebih dari sekedar ajang balap mobil listrik, Jakarta e-Prix 2025 menjadi instrumen strategis yang merepresentasikan ambisi nasional untuk membangun citra sebagai negara modern, ramah lingkungan, dan terbuka terhadap kerja sama internasional.
Jakarta e-Prix pertama kali digelar pada 4 Juni 2022 dan kembali digelar pada tahun 2023 dengan format double header pada 3 dan 4 Juni. Melanjutkan keberhasilan tersebut, Jakarta kembali ditunjuk sebagai tuan rumah untuk musim 2025, dengan jadwal balapan pada 21 Juni.
Sports Diplomacy
Sports Diplomacy atau Diplomasi Olahraga merupakan bagian dari diplomasi publik. Sports Diplomacy mengacu pada penggunaan olahraga sebagai alat untuk hubungan diplomatik, sosial, maupun politik.Â
Sports diplomacy memanfaatkan adanya daya tarik universal dalam olahraga untuk menghubungkan perbedaan, menumbuhkan rasa saling pengertian, serta mendorong kerja sama dan perdamaian internasional. Â Menurut Kurt, sports diplomacy digunakan untuk mengatasi perbedaan linguistik dan sosial budaya melalui semangat universal dalam olahraga yang dapat menyatukan masyarakat.
Bentuk diplomasi ini digunakan oleh pemerintah, organisasi, maupun atlet olahraga untuk terlibat dalam strategi soft power, meningkatkan citra global, dan menumbuhkan hubungan yang lebih baik antar negara. Melalui ajang olahraga internasional, negara-negara dapat mempromosikan nilai, budaya, dan kepentingan nasional tanpa konfrontasi politik.Â
Salah satu contohnya adalah Piala Dunia 2022 di Qatar yang berhasil digunakan sebagai platform sports diplomacy untuk memperkenalkan budaya Qatar dan memperbaiki citra negara di mata dunia. Dalam konteks ini, Indonesia menggunakan Formula E sebagai alat diplomasi yang menjangkau audiens internasional.
Formula E
Formula E telah menjadi ajang balap mobil listrik yang bergengsi di dunia sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014. Formula E merupakan kejuaraan balap mobil listrik internasional yang menggabungkan teknologi, konsep keberlanjutan, dan urbanisasi cerdas.
Sebagai kejuaraan yang seluruh kendaraannya menggunakan tenaga listrik, Formula E menempatkan isu keberlanjutan dan inovasi teknologi sebagai daya tariknya. Hal ini sejalan dengan tren global menuju dekarbonisasi dan penciptaan smart city, di mana kota-kota tuan rumah berperan sebagai contoh penerapan teknologi ramah lingkungan.
Tidak hanya itu saja, popularitas Formula E yang tinggi juga menjadi daya tarik utama dalam menjangkau audiens global. Pada tahun 2023, basis penggemar Formula E di dunia meningkat 17% dari tahun ke tahun menjadi 344 juta, menjadikannya olahraga bermotor terbesar keempat setelah NASCAR.
Strategi Indonesia Jakarta e-Prix 2025
Penyelenggaraan Formula E 2025 dimanfaatkan Indonesia sebagai sarana diplomasi, bukan semata-mata ajang olahraga biasa. Event ini menjadi upaya bagi pemerintah untuk menunjukkan kapabilitas Indonesia di kancah global.
Penyelenggaraan Jakarta ePrix 2025 membawa eksposur media internasional yang masif. Ajang ini akan disiarkan oleh lebih dari 40 mitra penyiaran global, menjangkau lebih dari 192 wilayah melalui platform siaran dan digital dalam lebih dari 25 bahasa.