Mohon tunggu...
Zahrah rafifah
Zahrah rafifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi dan Intervensi Konseling

20 Maret 2019   08:21 Diperbarui: 20 Maret 2019   08:23 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengapa strategi dalam BK itu penting? dikarenakan strategi itu dapat membantu klien mencapai tujuan-tujuan yang diinginkannya, untuk kepentingan ini terdapat tiga komponen utama yang harus dipertimbangkan, yaitu: 1.) menyeleksi strategi, 2.) mengimplementasikan strategi, dan 3.) mengevaluasi strategi.

Dalam menyeleksi strategi konselor harus memahami masalah klien, setelah itu memilih strategi yang cocok dalam mengatasi masalah klien, ketika konselor dan klien sudah setuju dengan strategi yang akan diimplementasikan, pengimplementasian ini dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu rangkaian atau urutan strategi, alasan strategi, dan pengajara tentang sebuah strategi. 

Keputusan awal harus dibuat berkenaan dengan rangkaian strategi. Kemudian di evaluasi, ada tiga faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi strategi, yaitu apa yang dievaluasi, siapa yang mengevaluasi, dan bagaimana mengevaluasi.

Serta banyak sekali intervensi konseling yang sering digunakan oleh konselor, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi empat, yaitu

 1.) strategi modeling-sosial, modeling ini dibangun berdasar atas belajar observasional. Sejak masa kanak-kanak manusia selalu melihat dan meniru. Melalui pengalamannya dalam melihat dan meniru tersebut, seseorang akan memperoleh berbagai pengetahuan dan keterampilan.

 2.) Strategi bermain peran dan latihan, model ini dapat meningkatkan perubahan melalui perangsangan atau permainan secara nyata dari respon yang diinginkan. Model ini biasanya efektif digunakan sebagai metode dalam merubah sikap klien, meningkatkan kesadaran diri, pemecahan konflik, maupun sebagai metode untuk mengubah perilaku

 3.) Strategi mengubah kogitif, model ini merupakan asumsi bahwa masalah-masalah klien adalah hasil dari pikiran, sikap, dan kepercayaan-kepercayaan yang negatif, tidak realistik,natau self-defeating. Strategi ini hanya membantu klien belajar untuk mengenali dan menghentikan pikiran self defeating.

4.) Strategi manajemen diri, fokus dari strategi ini adalah klien untun mengubah diri sendiri dan oleh dirinya sendirinya. Dalam strategi ini klien diarahkan kepada usaha-usha langsung untuk merubah dirinya sendiri, dengan bantuan yang minimal dari konselor.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun