Mohon tunggu...
Zahra Ghinaya
Zahra Ghinaya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemdes Wangunharja Gunakan MASKARA sebagai Podium Tim Penilai di Acara Karnaval Desa

23 Agustus 2023   21:00 Diperbarui: 23 Agustus 2023   21:04 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maskot wayang milik RW 05 RT 02 (Dok. Pribadi)

Pemerintah Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang terus berupaya optimal dalam memanfaatkan Mobil Aspirasi Kampung Juara (MASKARA) guna mendukung berbagai kegiatan sosial dan budaya bagi warga di wilayah tersebut.

MASKARA adalah kendaraan serbaguna yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melalui DPMD Provinsi Jawa Barat.  MASKARA dirancang untuk digunakan oleh desa-desa yang telah mencapai tingkat kemajuan dan kemandirian tertentu. Tujuannya adalah agar desa-desa ini dapat terus mengalami pertumbuhan yang positif dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di wilayah Jawa Barat. Sebagai salah satu desa yang berprestasi, desa Wangunharja pun ikut serta dalam desa yang mendapatkan MASKARA ini

Adapun pada tanggal 16 Agustus 2023, tepat sehari sebelum peringatan HUT RI yang ke-78, Desa Wangunharja mengadakan kembali kegiatan yang telah lama hilang, yaitu kegiatan Karnaval Desa. Kegiatan karnaval ini hadir kembali setelah 3 tahun hilang yaitu sejak pandemi. Acara karnaval ini diikuti oleh seluruh warga di Desa Wangunharja mulai dari RW 01 hingga RW 09, termasuk sekolah-sekolah di Desa Wangunharja. 

Acara karnaval ini berisikan penampilan-penampilan dari setiap kelompok peserta yang hadir, mulai dari drama historikal, bernyanyi kelompok, menari, drumband, dan sebagainya. Tak hanya itu, setiap RW membawa maskot kebanggaannya masing-masing yang dibuat bersama-sama menggunakan bahan-bahan yang ada namun tetap terlihat megah dan menarik.

Dalam kegiatan tersebut, MASKARA digunakan sebagai podium bagi tim penilai. Satu meja dan lima kursi diletakkan di dalam mobil tersebut. Adapun tim penilai dalam acara karnaval tersebut adalah para mahasiswa dan mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dipilihnya kelompok KKN UPI sebagai tim penilai oleh pemerintah desa bertujuan agar penialaian terhadap setiap kontestan adil dan netral. 

MASKARA sebagai Podium Tim Penilai Karnaval (Dok. Pribadi)
MASKARA sebagai Podium Tim Penilai Karnaval (Dok. Pribadi)

Dengan digunakannya MASKARA dalam acara karnaval desa ini,  membuktikan bahwasanya tujuan gubernur Jawa Barat tercapai karena dengan adanya MASKARA, dapat membantu pemerintah desa dalam meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa cinta tanah air bersama warganya. Tak hanya dalam acara karnaval ini, MASKARA juga digunakan dalam kegiatan-kegiatan desa lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun