Mohon tunggu...
Zahra Benayya
Zahra Benayya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

menulis merupakan hobi. kembangkan hobimu, jadi lebih bermakna. ilmu jika dishare, maka akan lebih bermanfaat jika disimpan sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Digital Sebagai Solusi Meningkatkan Minat dan Baca Anak Saat Pandemi Covid-19

23 Juli 2021   09:16 Diperbarui: 23 Juli 2021   09:30 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemic virus covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia pada maret 2020 menjadi bencana nasional yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, sehingga semua kegiatan yang menyebabkan kerumunan ditiadakan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan virus. sehingga seluruh kegiatan dilakukan dirumah, termasuk di bidang pendidikan.

Mengacu pada Panduan Gerakan Literasi Nasional Tahun 2017, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 6 (enam) literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dimasa pandemi covid-19 ini, membuat gerakan literasi digital sangat dibutuhkan untuk segala jenjang pendidikan dan generasi. Gerakan ini juga didukung karena penggunaan smartphone yang meningkat.

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Hague & Payton dalam bukunya Digital Literacy across the Curriculum, mengartikan literasi digital sebagai kemampuan individu untuk menerapkan keterampilan fungsional pada perangkat digital sehingga seseorang dapat menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap menghiraukan keamanan elektronik serta konteks sosial-budaya yang berkembang. Pada konteks pendidikan, literasi digital yang baik juga berperan dalam mengembangkan pengetahuan seseorang mengenai materi pelajaran tertentu dengan mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki anak.

Penerapan literasi digital bagi anak-anak tentu harus dalam pengawasan orang tua. Pemberian kegiatan literasi ini bisa dilakukan dengan belajar sambil bermain. Tentunya kegiatan ini bertujuan agar anak tidak merasaa bosan saat belajar. Melihat saat ini anak sudah sangat terbiasa dengan Gadget, orang tua sudah seharusnya mengubah kebiasaan ini ke arah yang lebih positif. Terlebih pembelajaran dilakukan secara daring, maka orang tua perlu mendampingi anak saat pembelajaran. Literasi digital yang dapat diberikan kepada anak adalah dengan memanfaatkan aplikasi edukasi yang tersedia seperti belajar membaca, menulis, mewarnai, menyanyi, menggambar, dan lain sebagainya.

Saat ini juga sudah tersedia aplikasi edukasi komersil yang dapat dipakai oleh para pelajar dari segala jenjang pendidikan. Aplikasi edukasi komersil ini bertujuan untuk mendukung pemerintah untuk menggiatkan kegiatan dilaksanakan dirumah yang efesien dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Berhubungan dengan kondisi saat ini, beberapa platform bekerja sama dengan pemerintah melalui Kemdikbud RI memberikan bantuan gratis untuk dapat diakses oleh para pelajar, diantaranya Ruang Guru, Quipper, Zenius, Sekolahmu, Google, Microsoft dan Kelas Pintar.

Selain itu, penerapan literasi digital dikalangan dosen dan mahasiswa pun dapat dilakukan dengan melaksanakan dan mengikuti diskusi seperti webinar. Pemilihan untuk mengikuti kelas-kelas online seperti kelas online bahasa inggris, korea, jepang, atau kelas-kelas online lainnya yang dapat mengembangkan potensi dirinya. Teknologi yang dapat dipakai untuk mendampingi dan mendukung kegiatan ini dengan menggunakan aplikasi video conference seperti Google Meet dan Zoom.

Penerapan literasi digital sederhana yang dapat dilakukan dirumah bersama keluarga dapat dilakukan dengan cara membuat dokumentasi keluarga (foto dan video), browsing informasi terbaru atau yang ingin mereka tau secara bersama, menonton film, memasak dengan tutorial resep dari internet, dan lain-lain.

Hal yang harus diperhatikan oleh guru dan orang tua saat anak menggunakan internet adalah dengan cara mendiskusikan dengan anak apa yang boleh dan tidak boleh anak akses di Internet ataupun media sosial, mengajak anak menggunakan internet untuk membantu mengerjakan pekerjaan sekolah, mengajak anak untuk menjaga kesopanan di media sosial, mendampingi anak dalam menggunakan internet, imbangi dan batasi waktu anak dalam menggunakan internet dan dunia nyata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun