Mohon tunggu...
Fathimatuz Zahra K
Fathimatuz Zahra K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hai! Aku mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang. I prefer tell about technologies cause it's my passion, sooo.. okay!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kreasi Kecil: Alat Kontrol Nutrisi Hidroponik Sederhana dari Mahasiswa PMM Kelompok 61 Gelombang 5

24 Agustus 2023   20:00 Diperbarui: 27 Agustus 2023   14:18 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Cinderamata Kepada Bapak dan Ibu RW 08 Sebagai Perwakilan Warga Sengkaling Indah I

(Sabtu, 12/8) Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tergabung dalam program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 61 Gelombang 5. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tim ini menciptakan alat pengontrol nutrisi sederhana untuk membantu perawatan bibit sayuran dengan sistem hidroponik guna memberikan hasil panen yang berkualitas untuk warga Perumahan Sengkaling Indah 1, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Warga Perumahan Sengkaling Indah I mendapatkan sumbangan bibit sayuran dari Dinas Lingkungan Hidup, diharapkan warga mampu melaksanakan ketahanan pangan dengan merawat bibit tanaman sayuran hingga panen. Namun, kendala yang dihadapi oleh warga juga muncul untuk melaksanakan hal itu.

"Di sini kan warganya banyak yang sesepuh, kebanyakan kerja juga pulang sore jadi bibit yang di kasih ya bisa dibilang kebanyakan mati," ujar Bapak Imam Hidayat, S. Pd. selaku Ketua Rukun Warga (RW) 08, Sengkaling Indah I.

Terkendala waktu dan usia menjadi halangan berat untuk melaksanakan ketahanan pangan. Selain itu, bibit yang disumbangkan diharapkan bermanfaat untuk kebutuhan nutrisi dan gizi warga Sengkaling Indah I.

Dengan permasalahan ini, Bapak Imam memutuskan untuk menanam bibit menggunakan sistem semi-hidroponik. Sistem itu yakni menggunakan tanah untuk tegaknya tanaman dan di bawahnya diberikan wadah untuk air. Hanya menggunakan galon bekas, beliau memanfaatkan barang tersebut untuk membuat pot semi-hidroponik dengan metode wick (sumbu).

Metode wick sendiri memanfaatkan sumbu atau kain flanel sebagai perantara membawa air dari bawah ke atas, sehingga tanah ataupun tanaman tetap mendapatkan pasokan air tanpa disiram.

Kendala lain muncul, warga jarang mengisi ulang air untuk pot tersebut. Sehingga sebagian tanaman menjadi layu karena kekurangan air. Hal ini menjadi permasalahan yang akan dipecahkan oleh Tim PMM.

Tim PMM menciptakan alat yang membantu melaksanakan misi tersebut. Alat tersebut bekerja dengan cara memantau tingkat nutrisi air dan memberikan nutrisi tambahan secara otomatis dengan bantuan sensor TDS. Menggunakan ESP32 Board, sensor TDS dapat menjadi patokan kapan nutrisi akan diberikan yakni ketika kualitas air di bawah 1000ppm.

Gambar 1. Pembuatan Alat Pengontrol Nutrisi Hidroponik (Dok. pribadi)
Gambar 1. Pembuatan Alat Pengontrol Nutrisi Hidroponik (Dok. pribadi)

Kegiatan pendukung lainnya yang tidak kalah penting dalam program tim PMM ini yakni membuat kolam hidroponik untuk menunjang alat serta memberikan nutrisi untuk semua pot semi-hidroponik dalam satu tempat. Kolam ini ditujukan kepada warga yang ingin merawat tanamannya namun memiliki waktu yang jarang dalam perawatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun