Digitalisasi belajar membuka peluang bagi siswa untuk memahami materi dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.
Hal itu yang ingin saya buktikan melalui kegiatan Bhakti Akademisi di kelas 3 SD Negeri Ngesrep 01 Semarang pada Kamis (25/9/2025) sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Hari itu, suasana kelas terasa hangat di siang hari yang cerah. Anak-anak tampak antusias dan penuh energi meski beberapa masih terlihat mengantuk. Begitu saya membuka tas, menyalakan laptop, dan membantu guru menyiapkan proyektor, mata mereka langsung berbinar. Rasa penasaran seketika menggantikan kantuk, dan kelas pun terasa hidup kembali.
Sebelum memperkenalkan lembar digital ini, saya terlebih dahulu berkoordinasi dengan guru pendamping, Ibu Titik, untuk memastikan bahwa E-LKPD yang akan diperkenalkan layak dan sesuai untuk siswa.Â
Setelah mendapatkan persetujuan, saya memulai dengan menjelaskan materi Bab 1 Kelas 3 tentang "Mari Kenali Hewan di Sekitar Kita". Wajah-wajah anak-anak mulai tampak penuh antusiasme; beberapa dari mereka perlahan mengangkat tangan, seolah tak sabar ingin berbagi cerita tentang hewan-hewan yang sering mereka temui di rumah maupun di lingkungan sekitar sekolah.
"Ayo, siapa yang mau menceritakan hewan-hewan yang biasa kalian lihat sehari-hari?"
Suasana kelas pun menjadi ramai. Ada yang menyebut kucing, ayam, burung, atau ikan. Ada yang bahkan bersaing untuk mengatakan jawaban lebih dulu. Tawa dan sorak kecil terdengar ketika ada jawaban lucu, seperti "burung hantu!" yang spontan membuat beberapa teman menoleh sambil tertawa.
Setelah itu, saya memperkenalkan E-LKPD Interaktif, menjelaskan cara mengisi dan menyelesaikan kuis. Reaksi mereka sungguh menyenangkan. Anak-anak saling menunjuk jawaban, tertawa ketika menemukan jawaban benar, dan beberapa bersaing untuk menyelesaikan kuis lebih cepat. Â Beberapa siswa kemudian menceritakan pengalaman mereka sendiri.Â
Momen-momen seperti ini membuat saya tersenyum, karena mereka tidak hanya menghafal, tetapi mulai membandingkan, menelaah, dan berpikir kritis.
Bagaimana cara membuat E-LKPD?
Bagi sahabat kompasiana yang ingin mencoba membuat E-LKPD sendiri, berikut langkah-langkahnya:
Mulai dari akun Canva
Pertama-tama, buat akun Canva jika belum punya. Kamu bisa mendaftar menggunakan email atau akun Google. Setelah masuk, kamu sudah siap memulai proyek desain E-LKPD kamu.Pilih template yang sesuai
Canva menyediakan banyak template untuk kebutuhan pembelajaran. Coba ketik kata kunci seperti "worksheet", "education", atau "LKPD" untuk menemukan desain yang pas. Pilih template yang menarik dan sesuai tema, contohnya tentang hewan atau lingkungan sekitar.Tambahkan materi dan aktivitas interaktif
Masukkan materi pelajaran sesuai Bab atau tema yang akan diajarkan. Untuk membuatnya interaktif, kamu bisa menambahkan kuis, teka-teki, atau pertanyaan reflektif. Contohnya siswa bisa menebak jenis hewan, mencocokkan gambar dengan namanya, atau menjawab pertanyaan singkat tentang habitatnya.Percantik tampilan dengan ilustrasi dan warna
Gunakan ilustrasi, ikon, dan elemen grafis yang lucu dan menarik. Pilih skema warna yang cerah agar anak-anak tertarik melihatnya. Kalau ingin versi digital lebih interaktif, kamu bisa menambahkan link, simbol, atau gambar yang bisa diklik. Perlu diingat, beberapa elemen atau template di Canva mungkin memiliki tanda atau watermark. Jika ingin menghapusnya, biasanya kamu perlu berlangganan akun Canva Pro. Jadi pastikan memilih elemen gratis atau mempertimbangkan upgrade sesuai kebutuhan.Perlu diingat, beberapa elemen atau template di Canva mungkin memiliki tanda atau watermark. Jika ingin menghapusnya, biasanya kamu perlu berlangganan akun Canva Pro. Jadi pastikan memilih elemen gratis atau mempertimbangkan upgrade sesuai kebutuhan.Simpan dan bagikan
Setelah desain selesai, simpan E-LKPD dalam format PDF.- Membuat E-LKPD di Live Worksheet
Untuk membuat lembar kerja interaktif di Live Worksheet, pertama-tama kamu perlu masuk sebagai Guru. Setelah itu, buka halaman Lembar Kerja Saya dan klik "Tambahkan Lembar Kerja" untuk memulai proyek baru. Selanjutnya, unggah file utama yang akan dijadikan bahan, seperti PDF, PNG, JPG, atau JPEG dengan ukuran maksimal 5,5 MB. File ini akan tersimpan di pustaka media dan bisa dipakai lagi untuk lembar kerja lain.Â
Setelah itu, lengkapi informasi dasar lembar kerja, mulai dari judul, deskripsi isi lembar kerja, bahasa siswa, subjek, konten utama dan tambahan, level siswa, serta rentang usia yang dituju. Tentukan juga apakah lembar kerja bisa diunduh dalam format PDF, serta pilih status Pribadi atau Publik sesuai kebutuhan.
Langkah berikutnya adalah menambahkan elemen interaktif. Klik Elemen di kolom sebelah kiri, pilih elemen yang diinginkan. Misalnya kotak jawaban, teka-teki, atau gambar, lalu seret ke posisi yang tepat. Kamu bisa menyesuaikan ukuran elemen dan mengatur pengaturannya dengan mengklik ikon pensil hijau. Isi nilai atau pengaturan lain sesuai kebutuhan, lalu klik Simpan. Ulangi langkah ini untuk semua elemen yang diperlukan agar lembar kerja benar-benar interaktif.
Setelah semua selesai, klik Simpan atau Simpan dan Lihat untuk mencoba lembar kerja yang telah dibuat. Jika semuanya sudah sesuai, lembar kerja siap dibagikan ke siswa melalui link, sehingga mereka dapat langsung mengerjakan dan belajar secara interaktif. Dengan cara ini, E-LKPD digitalmu tidak hanya informatif, tetapi juga menyenangkan dan mudah diakses oleh siswa kapan pun mereka mau.
7. Cek dan uji coba sebelum dipakai di kelas
Sebelum digunakan, pastikan semua elemen tampil dengan baik, kuis bisa dijawab dengan jelas, dan anak-anak dapat mengikuti instruksi dengan mudah. Hal ini penting agar E-LKPD benar-benar efektif saat dipakai di kelas.
Tips tambahan: sertakan gambar hewan yang familiar, gunakan bahasa sederhana, dan buat pertanyaan yang menantang tapi menyenangkan. Anak-anak akan lebih terlibat dan senang belajar.
Untuk melihat contoh E-LKPD, kamu bisa klik tautan di samping : E-LKPD IPAS KELAS 3 BAB 1
Dampak yang Saya Rasakan
Kegiatan Bhakti Akademisi ini benar-benar membuka mata saya. Anak-anak tampak lebih bersemangat saat belajar, sementara guru pendamping mendapatkan ide baru untuk menghadirkan media pembelajaran yang menarik. Bagi saya, pengalaman ini menjadi momen berharga untuk melihat bagaimana teori yang dipelajari di kampus bisa diterapkan langsung di kelas.
Perjalanan saya dalam Bhakti Akademisi ini mungkin terlihat sederhana, tetapi penuh makna. Setiap momen menjadi pelajaran berharga dan sumber motivasi untuk terus berinovasi, berkreasi, dan berkontribusi dalam dunia pendidikan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI