Sebagai mahasiswa PGSD, saya merasa Bhakti Akademisi ini bukan sekadar program wajib kampus. Ini adalah perjalanan nyata untuk belajar, berbagi, dan berkontribusi. Saya belajar bahwa seorang calon guru bukan hanya dituntut bisa menguasai materi, tetapi juga harus kreatif, inovatif, dan mampu memahami kebutuhan siswanya. Melihat senyum anak-anak ketika membuka halaman demi halaman Pop Up Book, saya merasa bahwa apa yang saya lakukan, meskipun sederhana, bisa memberi makna.Â
Pengalaman Bhakti Akademisi di SDN Ngesrep 01 Semarang pada Kamis, 25 September, memberi pelajaran penting bahwa pengabdian bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang belajar bersama. Pop Up Book interaktif yang saya bawa bukan hanya media belajar, melainkan jembatan antara kampus dan sekolah dasar.
Dari kampus ke ruang kelas, dari teori ke praktik, dari buku ke kehidupan nyata.
Itulah perjalanan yang saya jalani hari itu. Sebuah pengalaman sederhana, namun akan selalu saya ingat sebagai langkah awal saya berkontribusi di dunia pendidikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI