Globalisasi perdagangan sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Proses ekspansi perdagangan yang diupayakan banyak negara telah membawa perubahan bagi dunia. Salah satunya bagi negara Indonesia. Adanya globalisasi perdagangan membuka peluang Indonesia untuk memasarkan produk -- produk dalam negeri hingga kancah internasional. Namun di sisi lain, peluang ini juga memunculkan suatu tantangan seperti peningkatan persaingan produk dalam negeri dengan produk -- produk luar. Harus diakui, masih banyak Produk dalam negeri yang dapat menyaingi kualitas dan kuantitas produk negara lain. Situasi ini semestinya menjadi sorotan bagi pemerintah dan pengusaha untuk bekerja sama menaikkan mutu produk dalam negeri guna bersaing di kancah Internasional.
Belum lagi adanya E Commerce pada era ini juga berpotensi mendorong masyarakat untuk membeli barang -- barang dari luar negeri yang mereka anggap lebih berkualitas. Di samping itu, kehadiran MCD, KFC, Starbucks, Nike, Adidas dan lain sebagainya juga telah memengaruhi pola perilaku masyarakat. Mereka yang menganggap barang -- barang dari brand tersebut memiliki mutu tinggi akan terdorong untuk membelinya dan melupakan produk -- produk lokal. Akan lebih banyak orang yang masuk outlet Mixue dibandingkan dengan Rumah Makan Padang. Begitu pun dengan brand lain, Alas kaki contohnya. Branding produk luar yang lebih bermutu akan mendorong masyarakat untuk lebih percaya pada Adidas dibandingkan dengan Eiger.Â
 Kemudahan akses terhadap produk luar ini telah menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan produk dalam negeri. Ditambah dengan perilaku masyarakat yang lebih memilih untuk membeli produk non domestik. Apabila mutu produk domestik tidak dapat bersaing akan beresiko meningkatkan defisit neraca perdagangan. Oleh karenanya, pemerintah, pengusaha dan masyarakat perlu membentuk mitra segitiga untuk mendukung produk dalam negeri. Pemerintah dapat memberikan insentif usaha kepada pengusaha, pengusaha memaksimalkan mutu produk dan masyarakat harus mulai mencintai produk dalam negeri. Dengan demikian, implikasi negatif dari globalisasi dapat dikurangi perlahan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI