Widji Thukul masih menjadi misteri, penyair sederhana yang mampu menggoyang kekuasaan lewat kata-kata. Lewat kata-kata Widji membuat resah penguasa. Kita bisa tercermin dari puisi-puisi di antaranya "Peringatan" yang berseru keras pada kata terakhir LAWAN.
Sore ini tanggal 14 Nov 2019 di Cafe Kuburan, Larantuka Flores Timur sekumpulan anak muda mencoba mengenal Widji Thukul lewat film istirahatlah kata-kata. Banyak hal menarik yang tersaji dari film ini mulai dari latar sejarah, sastra ataupun soal-soal ketidakadilan yang terjadi di negeri ini.
Gunawan Maryanto bermain apik dalam film ini begitu total dalam memerankan sosok Widji Thukul membawa penonton pada rasa yang dirasakan Widji Thukul pada masa saat menjadi buronan.
Pada benak penonton melihat dari sisi yang berbeda , Sefi Blang seniman Flotim menyoroti soal perempuan bagaimana tangguhnya istri Widji Thukul pada film tersebut, Â sedangkan Rezky aktivis muda merasa kagum atas perjuangan dan keberanian Widji Thukul, sementara Sefentino salah satu pelajar SMK Sura Dewa yang hadir jadi belajar sedikit tentang masa orde baru tidak hanya lewat buku pelajaran sejarah tapi kenyataan yang sungguh terjadi di negeri ini.
Paul Goran pemilik Cafe Kuburan sekaligus ketua komunitas CIG RECORD melihat dari sisi sinematografi betapa film ini menginspirasi dan memotivasi .
Di buka oleh Zaeni Boli ( Moh. Zaini Ratuloli) menjelaskan sedikit tentang sosok Widji Thukul penyair yang sangat menginspirasi penyair penyair era setelahnya dan juga para aktivis muda sampai saat ini.