Mohon tunggu...
Zaenal Arifin
Zaenal Arifin Mohon Tunggu... Guru - Kawula Alit

Guru matematika SMP di Banyuwangi, Jawa Timur. Sedang masa belajar menulis. Menulis apa saja. Apa saja ditulis. Siap menerima kritikan. Email: zaenal.math@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Tertipu

22 Maret 2019   02:42 Diperbarui: 22 Maret 2019   03:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah lazim, murid hormat pada guru. Pantas dan sudah semestinya seperti itu. Jika tidak, dapat dikatakan tidak sopan. Tak punya norma, tiada memiliki tata krama.

Terdapat tiga hal pokok bukti penghormatan.

Perkataan yang baik. Ketika bertutur kata menggunakan bahasa yang sopan. Standar Bahasa Jawa, memakai Krama Inggil. Apabila memakai Bahasa Indonesia, tentu standar Bahasa Indonesia untuk percakapan.

Sikap, tingkah laku hendaknya seperti itu juga. Ukuran normanya disepakati masyarakat. Diberi label, norma sosial. Pada sisi lain diatur dengan norma agama. Pada tataran formal juga terdapat norma. Diberi judul Kode Etik Pegawai. Dalam lingkungan sekolah, murid harus mematuhi tata tertib.

Pakaian, busana. Adat berbusana orang timur seperti Indonesia berbeda dengan negara Benua Eropa. Lebih tertutup, berusaha menyembunyikan aurat dari pandangan orang lain. Apalagi lawan jenis. Berawal dari sedikit pandangan, bisa mengundang sesuatu yang lebih besar.

Sebagian kita, dalam hal ini guru. Memberlakukan norma-norma ini sangat ketat. Namun sebagian yang lain tidak. Cenderung longgar. Bisa dikompromikan, fleksibel.

Keduanya memiliki pengaruh positif dan negatif. Salah satu kasus, (maaf karena keterbatasan tempat dan waktu) saya pilih yang kukuh mengharuskan murid melaksanakan semuanya.

Kelas lebih tenang, terkesan rapi, tertib. Nyaris ketika pelaksanaan pembelajaran, suasana kelas sepi, senyap, hanya terdengar suara guru. Murid terpaku memperhatikan guru.

Murid mengerjakan semua perintah guru. Tidak mungkin tidak. Takut jika melanggar. Setiap tugas selalu dikerjakan. Persis jawaban yang ada di buku. Khawatir salah. Harus presisi, titik, koma, huruf kapital, tanda kurung, hingga ukuran panjang kalimatnya.

Tugas, PR, selalu dapat nilai maksimal. Karena persis di buku. Nilai di buku tugas mulai awal sampai akhir sama. Bisa jadi, satu kelas seratus semua. Sukses nilai tugas harian, tuntas.

Pertanyaan guru, "Ada pertanyaan anak-anak?" Selalu dijawab tidak. "Sudah faham?" Pasti jawabannya sudah. Takut, takut, dan takut. Isinya hanya patuh, dan patuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun