Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Renungan Tahun Baru Islam: Komparasi Masehi dan Hijriah

19 Juli 2023   08:57 Diperbarui: 19 Juli 2023   09:15 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, Sumber Foto Kompas.com

Sebelum lanjut, saya sampaikan Selamat Tahun Islam 1445 Hijriyah bagi yang merayakan. Semoga di tahun 1444 kemarin bisa kita jadikan pelajaran terbaik. Lalu di 1445 Hijriyah ini, kita buat sebagai momentum menyusun lembaran baru. Memperbaiki kesalahan dan memacu performa yang telah diraih pada tahun sebelumnya. Kemudian membuka kesempatan dan meraih prestasi lebih gres selama satu tahun kedepan. Amiinn..

Menengok sejarah, awalnya islam tak punya titimangsa atau waktu mengukur siklus tahunan. Lalu pasca Nabi Muhammad SAW wafat, tepatnya dimasa pemerintahan Khalifah Umar, para sahabat usul agar menciptakan kalender sendiri yang berlaku secara internal. Para sahabat beda pendapat soal kapan memulainya dan apa nama bulan pertama. Lalu diputuskan semenjak Hijrah Nabi SAW kedua dan namanya Muharram.

Menengok skala yang lebih luas, kalender yang ada di dunia ini banyak. Yang dijadikan patokan utama, atau merupakan kesepakatan seluruh umat manusia adalah kalender Masehi. Tapi bukan berarti tak ada jenis lain yang dapat dipakai untuk mengukur titimangsa. Diberbagai belahan dunia, terdapat ragam jenis dan macam kalender. Yang didasarkan pada budaya, bangsa, idiologi dan sebagainya.

Dalam ajaran islam, kalender Hijriah berada di wilayah ideologi. Mengapa, karena di kalender ini terkandung sejarah pahit getir awal mula kejayaan islam yang dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Di Hijriah pula, lahir berbagai macam ajaran prinsip dan sunnah. Baik yang digariskan secara langsung oleh Allah SWT, maupun dicontohkan oleh Nabi SAW.

Meski demikian, bukan berarti islam menafikan kalender lain. Tidak. Dalam praktik sehari-hari, Masehi juga dipakai. Bahkan nyaris mendominasi di internal islam. Tak heran, seorang muslim kadang lebih paham dan hafal penanggalan Masehi dibanding Hijriah itu sendiri. Saat ditanya sekarang bulan apa..? Bisa dipastikan jawabnya Juli. Jarang yang menjawab Muharram.

Lalu mengapa umat islam masih harus pakai kalender Masehi padahal sudah ada Hijriah..? Ini karena ajaran islam menganut asas keterbukaan, kemanfaatan dan kegunaan. Sehingga, tak menutup kemungkinan untuk memakai produk dari bangsa atau ajaran ideologi lain. Syaratnya, tak bertentangan dengan syariat atau ajaran pokok islam. Kalau bertentangan, ya pasti ditolak. Atau bahasa fiqh-nya haram.

Naah, kalender Masehi dianggap memenuhi syarat dan ketentuan tersebut. Sehingga boleh dijadikan acuan oleh umat islam. Baik untuk keperluan mengukur waktu buat kegiatan sehari-hari macam menetapkan hari kerja dan sebagainya. Maupun juga untuk mengesahkan kegiatan yang ada hubungan dengan ibadah. Misal menandai waktu kapan puasa, hari raya dan sebagainya.

Bahkan, terhadap kegiatan yang sama sekali tak melirik Hijriah untuk dijadikan ukuran menentukan waktu pelaksanaan, berpedoman pada kalender Masehi bisa dikatakan wajib. Mengapa bisa demikian..? Ya karena periodenya memakai indikator kalender jenis ini. Yang sekaligus juga menjadi pedoman sukses atau tidaknya kegiatan tersebut.

Contoh pada sebagian proses kegiatan ibadah haji dan umroh. Utamanya saat keberangkatan menuju Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Anda pasti maklum, kalau alat transportasi yang digunakan adalah pesawat terbang, yang medianya memakai tiket. Naah, kalau tanggal keberangkatan di tiket mengacu pada kalender Masehi, dan memang seperti itu yang terjadi, maka umat islam wajib menggunakan masehi.

Misal anda tak mau oleh sebab tergolong muslim yang kaku. Lalu anda maksa tolak tiket yang tak menggunakan tanggal keberangkatan Hijriah. Maka dapat dipastikan rencana ibadah haji atau umroh anda akan gagal. Karena anda tak akan pernah sampai ke Mekkah Madinah akibat ditolak oleh maskapai tempat anda beli tiket. Ini yang saya maksud, menggunakan kalender Masehi bisa sampai pada hukum wajib sebagaimana diatas tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun