Berkali-kali pernah saya sampaikan di tulisan terdahulu, bahwa paket itu sangat berat. Bahkan banyak pihak yang sependapat dengan saya. Bahwa pasangan Puan-Ganjar ada potensi kalah. Semisal tetap incar kemenangan, butuh kerja sangat keras. Harus ekstra banting tulang. Juga perlu keluarkan biaya lebih besar, dibanding mengusung Ganjar-Puan.
Politik senantiasa dinamis. Cenderung berubah-rubah dari waktu ke waktu. Cuma kalau mengacu pada perkembangan rencana koalisi saat ini, ditambah terbukanya hati Megawati menerima fenomena Ganjar, perkiraan saya ada empat kandidat yang nanti akan bertarung rebutan suara. Cukup banyak sebenarnya untuk perhelatan sekelas pilpres. Pasti terjadi dua kali putaran.
Empat kandidat dimaksud adalah, pertama capres yang akan disodorkan oleh Koalisi Indonesia Bersatu. Disingkat KIB. Koalisi yang anggotanya terdiri dari Golkar, PPP dan PAN ini, bisa menjagokan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Pertimbangannya, cukup realistis mengusung pemilik suara terbesar di internal koalisi. PAN yang kapan hari menjagokan Ganjar, akan mundur dengan sendirinya. Akibat perubahan sikap Ibu Mega.
Kedua, capres yang dimajukan oleh Koalisi Indonesia Raya atau KIR. Hasil besutan Gerindra dan PKB. Pastinya, yang maju sebagai capres adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memang didapuk juga sebagai capres. Tapi melihat fakta hasil survei Cak Imin yang belum kuat, ditambah suara PKB ada dibawah Gerindra, kans Prabowo lebih besar.
Ketiga, capres dari Partai Nasdem. Yaitu Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Asal rencana pertemanan dengan Partai Demokrat dan PKS terwujud sesuai keinginan, yang nanti akan diberi nama Koalisi Perubahan, sosok Anies lebih memungkinkan untuk daftar ke KPU dibanding elit Demokrat atau PKS. Alasannya mengacu pada hasil survei.
Dan terakhir adalah kandidat capres keempat dari PDIP. Yakni kader terbaik Ganjar Pranowo sebagaimana telah diurai didepan. Dibanding parpol lain, untuk PDIP tak perlu mencari teman koalisi. Berangkat sendirianpun, tak masalah bagi partai ini. Mengapa, karena hasil suara pada pileg 2019 cukup syarat dibuat daftar pilpres ke KPU.