Mohon tunggu...
Zuhdy Tafqihan
Zuhdy Tafqihan Mohon Tunggu... Tukang Cerita -

I was born in Ponorogo East Java, love blogging and friendship..\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Satu Jawaban Lagi Mengapa Nge-Blog di Kompasiana

26 April 2012   13:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13354456231478269405

[caption id="attachment_184411" align="alignnone" width="272" caption="from google"][/caption]

Ulasan tentang mengapa nge-blog di Kompasiana sudah banyak dibahas. Tak dipungkiri, ngeblog di situs keroyokan ini telah membawa banyak manfaat, disamping juga ada hal-hal yang tetap dirasa masih kurang, yang tentu saja subjektif menurut pandangan masing-masing kompasianer. Tapi ada satu hal yang ingin kubahas disini, dan semoga ini bisa berbeda.

Adalah seorang wanita yang amat dihormati pernah berkata bahwa kemiskinan sejati adalah suatu keadaan dimana kamu merasa kesepian dan merasa tak dicintai. Pemilik berjibun materi dan saudagar kaya minyak akan menjadi amat miskin jika merasa kesepian dan merasa tak dicintai. Pemilik kepopuleran, ketenaran dan keagungan nama, akan amat miskin jika merasa tersisih, merasa aneh, dan merasa tak pernah mendapatkan cinta. Mereka akan melarikan diri dalam pelukan obat-obatan terlarang dan alcohol yang berlebihan hingga mati muda sia-sia. Pemilik jabatan tinggi, pemilik kedudukan terhormat, pemilik apapun juga, akan merasakan hal yang sama. Kekalutan karena kesepian ini amatlah menyiksa, setajam siksaan tentara Polpot, sepedih siksaan rezim Nazi di kamp kamp konsentrasi.

Cinta adalah nyata, cinta adalah pengertian, cinta adalah perhatian, cinta adalah sapaan hangat. Inilah kenyataan yang bisa Anda dapatkan jika ngeblog di Kompasiana. Tidak berlebihan kiranya jika connecting adalah jembatan yang mengawali sebuah cinta. Tengoklah bahwa ada seseorang di kejauhan sana, seseorang yang jauh dari sanak saudaranya, seseorang yang jauh dari orangtuanya di kampung, seseorang yang mencari nafkah menjadi buruh migran, begitu amat bersemangat hidupnya karena sapaan hangat para kompasianer yang menyukai tulisannya. Apakah sang TKI ini merasa kesepian? Oh.. tidak sama sekali.

**

Dia sang buruh migrant itu berjalan-jalan di lapak-lapak para kompasianer, membaca-baca tulisan sebagai kebutuhan untuk menambah wawasan dan pengetahuan, dan tentu saja menyapa sang penulis dengan komentar yang positif. Pemilik tulisan pasti suka hati membalas komentarnya, menyapa balik dan tentu mengucapkan kata sapa cinta yang hangat, minimal sebagai rasa keterhubungan sebagai sesama kompasianer.

Meski ini di dunia maya, meski ini di dunia yang hanya terhubung dengan modem atau kabel-kabel fixed, atau hanya gadget saja, tapi ini adalah cinta. Jika senyuman saja bisa menjadi sebuah ibadah dengan nilai pahala yang tinggi, apalagi sapa hangat dari orang-orang yang mungkin sama sekali jauh dari motif apapun. Yang mungkin saja dia juga melempar senyuman (tapi hanya monitor computer didepannya yang mengetahui ini), tapi alangkah hebatnya persaudaraan dan persahabatan ini.

**

Dus, dimanakah letak kesepian dan tidak dicinta jika Anda terhubung dengan banyak orang di Kompasiana? Oh.. ternyata situs ini menawarkan cinta jika Anda menyadarinya. Dan Anda menjadi kaya, Anda menjadi orang yang berada di lingkaran perhatian orang-orang yang menjadi pendukung keberlangsungan semangat hidup.

Seorang kawan pernah berkata,”Aku rela tak punya harta asal kaya saudara dan kaya teman..”. Aneh memang, tapi itulah hal penting yang pernah dia dapatkan. Pernah suatu ketika dia ingin membeli rumah, dan tak ada cukup uang di kantongnya. Tapi semua saudara dan temannya datang untuk memberikan pinjaman. Hingga akhirnya rumah itupun terbeli, dan segera ia hipotikkan sertifikatnya untuk mengembalikan uang dari banyak saudara dan sahabatnya itu. Cukup baginya mengangsur uang per bulan ke bank. Dan rumah itu terbeli hanya karena ia punya banyak teman dan saudara.

So, apakah masih ragu untuk ngeblog di Kompasiana agar tidak kesepian dan punya banyak teman?

Salam Kompasiana,

Mr. President

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun