Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Bantengan Nuswantara ke-17: Panggung Budaya yang Mendunia

17 Agustus 2025   18:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   15:37 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai Bantengan Nuswantara ke-17 - Foto: Dalu Open

Wahyu Putro Prowongso dalam Pawai Bantengan Nuswantara ke-17 - Foto: Dalu Open
Wahyu Putro Prowongso dalam Pawai Bantengan Nuswantara ke-17 - Foto: Dalu Open

Analisis Budaya dan Nilai-Nilai Lokal

Bantengan sesungguhnya adalah cermin kehidupan masyarakat Malang Raya. Ia bukan sekadar tarian dengan topeng banteng dan musik pengiring, tetapi simbol keberanian, kegotong-royongan, serta pengendalian diri. 

Musik yang mengiringinya mengajarkan harmoni, sementara kostum dan topeng menghadirkan simbol-simbol kekuatan alam. Dalam setiap gerakan, tersirat pesan tentang manusia yang mesti hidup selaras dengan lingkungannya.

Namun, tak bisa dipungkiri, Bantengan lama lekat dengan stigma mistis dan atraksi kesurupan yang sering menimbulkan rasa takut. 

Pawai Bantengan Nuswantara ke-17 - Foto: Dalu Open
Pawai Bantengan Nuswantara ke-17 - Foto: Dalu Open

Festival ini menjadi upaya penting untuk menampilkan Bantengan dengan wajah baru: sebuah seni pertunjukan yang memadukan nilai tradisi dan pesan moral, tanpa meninggalkan akar sejarahnya.

Refleksi Sejarah dan Transformasi Bantengan di Era Digital

Bantengan pernah hanya tampil di hajatan desa atau upacara adat. Di era digital sekarang ini, ia menjelma menjadi konten yang banyak dibagikan di media sosial, masuk dalam festival budaya, bahkan diproduksi ulang dalam bentuk animasi atau video kreatif. Transformasi ini menandai upaya pelestarian yang menyesuaikan dengan zaman.

Bantengan Bocil - Dok. Pribadi 
Bantengan Bocil - Dok. Pribadi 

Kehadiran teknologi memperluas jangkauan Bantengan. Namun, ada tantangan baru: bagaimana menjaga esensi filosofinya agar tidak sekadar jadi hiburan viral. 

Festival Bantengan Nuswantara memberi jawaban dengan menghadirkan narasi sejarah, pertunjukan edukatif, dan ruang diskusi bagi generasi muda.

Peran Generasi Bocil dalam Melestarikan Tradisi

Salah satu momen paling mengharukan malam itu adalah ketika bocah-bocah kecil, dengan topeng banteng buatan tangan mereka, ikut tampil di panggung. Mereka menari dengan langkah polos, tapi penuh semangat. Penonton bersorak bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun