Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Raja Ampat Terancam Tambang: Seruan Ekologi Berkelanjutan di Tengah Krisis Nikel

6 Juni 2025   18:00 Diperbarui: 8 Juni 2025   11:26 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja Ampat dalam ancaman tambang nikel - KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko

Banyak pihak membungkus penambangan nikel dengan narasi “demi masa depan yang ramah lingkungan”. Tapi mari kita berhenti sejenak dan bertanya: ramah lingkungan untuk siapa?

Penambangan di tanah adat, di kawasan konservasi, yang menghancurkan DAS, meracuni laut, dan menghilangkan mata pencaharian nelayan serta petani lokal, apakah itu benar-benar hijau?

Di sinilah letak paradoks besar itu. Dunia ingin berpindah ke energi bersih, tapi bahan bakarnya diambil dengan cara yang kotor. Kita dituntut berpikir ulang: jangan sampai penyelamatan iklim global dilakukan dengan mengorbankan ekosistem lokal yang justru paling murni menjaga bumi.

Ekologi Berkelanjutan, Bukan Hanya Sebatas Tagar

Saya percaya, menyelamatkan Raja Ampat tak cukup dengan mengibarkan tagar viral atau mengunggah ulang video pantai biru dari drone. Seruan yang dibutuhkan adalah kesadaran kolektif untuk memperjuangkan ekologi berkelanjutan, sebuah pendekatan hidup yang menjaga keseimbangan antara alam, manusia, dan masa depan.

Ekologi berkelanjutan berarti menghormati hak masyarakat adat atas tanah dan lautnya, mendukung pembangunan yang tidak menambang masa depan, dan menolak eksploitasi atas nama kemajuan. Artinya, kita semua; saya dan kamu juga, punya bagian dalam keputusan besar ini.

Keprihatinan kondisi di balik keindahan Raja Ampat - Foto: FB @Eko Saputra Poceratu dan Mantra
Keprihatinan kondisi di balik keindahan Raja Ampat - Foto: FB @Eko Saputra Poceratu dan Mantra

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai warga biasa, kita bisa:

  • Mendukung kampanye penolakan tambang nikel di kawasan konservasi.
  • Mengedukasi diri dan lingkungan sekitar tentang pentingnya menjaga ekosistem Raja Ampat.
  • Menyuarakan isu ini ke media dan pembuat kebijakan.
  • Menjadi wisatawan yang bertanggung jawab, bila suatu hari kita menginjakkan kaki di tanah Papua.
  • Dan yang terpenting: mendengarkan suara orang Papua sendiri, yang selama ini menjaga tanah ini tanpa pamrih.

Menjaga Rumah yang Tak Bisa Diciptakan Ulang

Saya selalu menekankan bahwa tempat yang nyaman ditinggali adalah “rumah”. Rumah sangat layak dirawat dan dipelihara agar tetap menjadi tempat yang menyenangkan dan menenangkan untuk kita kembali pulang.

Demikian juga dengan Raja Ampat, ia bukan hanya milik Papua, bukan hanya milik Indonesia. Ia adalah warisan umat manusia yang tak bisa dicetak ulang. Ia adalah rumah.

Bila kita membiarkannya dirusak, kita bukan hanya kehilangan keindahan, tapi juga menolak tanggung jawab sebagai penjaga bumi, sebagai rumah yang nyaman untuk ditinggali.

Semoga suatu hari nanti, saat anak-anak kita membaca tentang Raja Ampat, mereka tak hanya mendengar kisah tentang apa yang pernah ada, tapi juga tentang apa yang berhasil kita jaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun