Mohon tunggu...
Yayuk CJ
Yayuk CJ Mohon Tunggu... Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gereja Tua Santa Maria Puhsarang Kediri sebagai Gerbang Rohani Zaman Baru

26 Mei 2025   04:00 Diperbarui: 27 Mei 2025   08:40 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Bunda Maria di dekat gedung serbaguna Puhsarang - Dok. Pribadi 

Gereja Santa Maria dan Gua Maria Lourdes, Puhsarang merupakan salah satu tempat ziarah yang masuk dalam Keuskupan Surabaya. Dan sepanjang tahun Yubileum 2025 ini menjadi salah satu destinasi wisata religi bagi umat Katolik, khususnya di Jawa Timur.

Luce, maskot tahun Yubelium 20025 di gereja Puhsarang - Dok. Pribadi 
Luce, maskot tahun Yubelium 20025 di gereja Puhsarang - Dok. Pribadi 

Apa itu "Porta Sancta"?

Dalam tradisi Gereja Katolik, "Porta Sancta" atau Pintu Suci adalah simbol pengampunan, pertobatan, dan pembaruan iman. Dibuka pada Tahun Yubileum atau perayaan besar Gereja. Umat melewati pintu ini sambil berdoa dengan niat tulus dapat menjadi sarana memperoleh indulgensi atau penghapusan hukuman dosa sementara.

Jejak Sejarah dalam Batu

Gereja Tua Santa Maria Puhsarang yang didirikan pada tahun 1936-1937 oleh Romo Jan Wolters, CM sebagai pastor paroki pada waktu itu dan dirancang oleh arsitek Belanda terkenal, Ir. Henricus Maclaine Pont ini bukan bangunan Katolik biasa. Ia dibangun dengan sentuhan perpaduan arsitektur Majapahit dan Eropa.

Romo Jan Wolters, CM tahun 1951 - Foto: museummisi.org
Romo Jan Wolters, CM tahun 1951 - Foto: museummisi.org

Romo Jan Wolters, CM dikenal dengan sebutan "Rasul Jawa" karena rasa cinta dan hormatnya yang tinggi kepada kebudayaan Jawa. Beliau seorang imam misionaris dari negeri Belanda yang merupakan inisiator arsitektur bangunan gereja Santa Maria Puhsarang yang kokoh dan unik ini.

Ir. Hendricus sang arsitek dan Romo Jan Wolters saat pemasangan rangka besi gereja Agustus 1936 - Foto Kediri Jadul 
Ir. Hendricus sang arsitek dan Romo Jan Wolters saat pemasangan rangka besi gereja Agustus 1936 - Foto Kediri Jadul 

Sentuhan arsitektur Majapahit tampak dengan digunakannya batu bata merah dan batu lokal, serta menampilkan bentuk-bentuk punden berundak dan candi Jawa yang sarat simbolisme lokal. Di sinilah inkulturasi iman menjadi nyata sebuah Gereja yang hidup dan berakar dalam budaya Nusantara.

Arsitek bangunan gereja ini, Ir. Henricus Maclaine Pont, merupakan arsitek yang populer di Hindia Belanda pada paruh abad ke-20. Ia lahir di Meester Cornelis (Jatinegara) pada 21 Juni 1885, belajar di Belanda, berkarya dan menetap di Indonesia, dan wafat di Den Haag, 21 Desember 1971.

Desain perencanaan tata letak gereja dan fasilitas lainnya - Foto: Kediri Jadul
Desain perencanaan tata letak gereja dan fasilitas lainnya - Foto: Kediri Jadul

Henri merupakan arsitek yang fokus mempelajari arsitektur bangunan gaya Eropa yang dipadukan dengan gaya konteks lokal. Pada gereja Puhsarang ini, Henri memadukan arsitektur Roma (Eropa) dengan arsitektur Majapahit yang juga perpaduan budaya Jawa dengan pengaruh budaya Hindu-Buddha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun