Kabupaten Magelang, Selasa, 4 Februari 2025, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar mendampingi pelaksanaan fogging di Desa Bumirejo sebagai bagian dari program pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi yang sebelumnya telah diberikan kepada ibu-ibu PKK tingkat RW.
Sosialisasi DBD dipandu oleh Ibu Nana, selaku perwakilan dari Puskesmas Mungkid, dengan peserta utama ibu-ibu PKK tingkat RW. Dalam sesi ini, dijelaskan tentang penyebab dan gejala DBD, termasuk tanda-tanda bahaya seperti demam tinggi, mimisan, dan syok dengue, mekanisme penularan virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus serta langkah-langkah pencegahan dengan metode 3M Plus (menguras tempat penampungan air, menutup wadah air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, plus upaya tambahan seperti fogging, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan penggunaan larvasida). Sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Januari 2025 di rumah Ibu Kumaiyah yang merupakan salah satu anggota PKK. Terindikasinya kasus DBD di wilayah ini mendorong perlunya edukasi mengenai pencegahan penyakit agar masyarakat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga lingkungan.
Tim Puskesmas Mungkid yang diwakili oleh Ibu Nana menjelaskan bahwa sosialisasi dan  penyuluhan ini merupakan bagian dari langkah strategis dalam upaya menekan angka penyebaran virus dengue di Desa Bumirejo. Dalam penyuluhan ini, Ibu Nana menekankan bahwa DBD adalah penyakit berbasis lingkungan, sehingga pencegahan utama terletak pada kesadaran dan peran aktif  masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mengeliminasi sarang nyamuk guna meminimalisir risiko penyebaran DBD. Sosialisasi berlangsung interaktif, dengan banyaknya pertanyaan dari peserta mengenai gejala, cara pencegahan, dan efektivitas fogging. Salah satu peserta menanyakan apakah fogging bisa menjadi solusi utama untuk memberantas nyamuk penyebab DBD.
"Fogging memang membunuh nyamuk dewasa, tetapi jika tidak diimbangi dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), maka jentik akan tetap berkembang dan kasus DBD bisa terus muncul," jelas Ibu Nana
"Pencegahan yang paling efektif tetap dengan menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan PSN secara rutin dan hanya akan berhasil apabila seluruh masyarakat berperan secara aktif dalam PSN 3M Plus," imbuhnya
Untuk menindaklanjuti sosialisasi yang diadakan Mahasiswa KKN Universitas Tidar yang bekerja sama dengan Puskesmas Mungkid, pada Jum'at tanggal 31 Januari 2025 Perangkat Desa turut mengadakan penyuluhan dengan peserta penyuluhan yaitu warga setempat dari beberapa titik wilayah desa yang masuk dalam kategori rawan DBD. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Gedung PKK Desa Bumirejo bekerja sama dengan Puskesmas Mungkid. Mahasiswa KKN Untidar turut aktif dalam kegiatan tersebut. Dalam kesempatan ini, Pemerintah Desa Bumirejo menegaskan bahwa fogging akan segera dilakukan sebagai langkah tambahan setelah pelaksanaan PSN.
Beberapa hari setelah penyuluhan DBD, pada Selasa, 4 Februari 2025 dilakukan kegiatan fogging sebagai upaya tambahan untuk membasmi nyamuk dewasa. Mahasiswa KKN Universitas Tidar turut mendampingi petugas fogging dari Puskesmas Mungkid dalam pelaksanaan ini. Fogging dilakukan karena ditemukan adanya kasus positif DBD di desa Bumirejo serta tingginya angka jentik nyamuk pada beberapa titik pemukiman. Fogging dilakukan pada pukul 07.30 -- 09.00 dengan sistem pengepungan dari titik terluar bermula dari GOR Yudhistira menuju pemukiman di tengah desa Bumirejo dan sekitarnya. Masyarakat diminta melakukan persiapan, seperti membersihkan rumah terlebih dahulu, menutup makanan, mengeluarkan hewan peliharaan, dan menutup rumah selama 15 menit setelah penyemprotan. Setelah fogging, warga dihimbau untuk tetap melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara rutin.