Masih menurut pak Mudianto, dari tes talent DNA ini, ketahuan potensi-potensi seseorang itu seperti apa. Maksudnya kenapa guru BK dan kepala sekolah harus menguasai talent DNA, agar dapat melihat potensi seseorang, potensi anak.
Ternyata anak-anak ini memang tidak pintar dibidang studi, tetapi pintarnya di kepemimpinan, atau pintar dibidang-bidang lainnya. Sehingga kita bisa menyimpulkan tidak ada anak yang nakal, tidak ada anak yang tidak pintar. Tetapi memiliki kelebihan dibidang masing-masing.
"Termasuk kepala sekolah juga harus paham. Oh, ternyata guru ini cocoknya disini dan guru yang lain disitu. Sehingga dalam menjalankan roda organisasi, adalah the right man in the right place (orang tepat ditempat yang tepat). Itulah yang disebut dengan talent DNA dan kita wajib tahu bagaimana mengimplementasikannya," ujar Kacabdindik yang hobi campursari itu.
Berikutnya, ucap pak Mudianto, hal penting bagi para kepala sekolah adalah bagaimana menata manajemen, menata sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang ada, peralatan, maupun sumber daya-sumber daya yang lain. Sehingga satuan pendidikan itu lebih maju.
"Bagaimana para kepala sekolah itu bisa memaknai tanggung jawab yang dibebankan oleh pemerintah sebagai kepala sekolah. Pertama, tanggung jawab manajerial. Kedua, tanggung jawab supervisi. Ketiga, tanggung jawab kewirausahaan. Para kepala sekolah harus bisa menjalankan hal itu dengan baik," ujarnya mengingatkan.
Disisi lainnya, pak Mudianto berharap, hal-hal yang terkait dengan kondisi sekolah masing-masing, harus diupayakan dan dijaga kondusifitasnya. Sehingga semua personil, semua divisi yang ada disekolah, semua bisa bekerja sesuai ketentuan dan tugas pokok maupun fungsinya masing-masing.
"Selamat untuk para kepala sekolah, baik yang mutasi maupun yang promosi. Mudah-mudahan Mojokerto semakin maju dan meningkat prestasinya, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya," ujar lelaki kelahiran Januari 1971 itu penuh syukur dan optimistis.
TANTANGAN BARU