Mojokerto Raya. Suasana Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jum'at (16/05/2025) tampak ramai dan tertib. Wajah-wajah bapak/ibu yang hadir tampak ceria dan hikmat. Ternyata sedang berlangsung acara pelatikan 198 kepala sekolah oleh Gubernut Jawa Timur, ibu Khofifah Indar Parawansa.
Melansir dari laman instagram @khofifah.ip, banyak hal menarik perhatian dan penuh makna. Apalagi beberapa pesan krusial dan esensi yang disampaikan gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.
"Saya ingin para kepala sekolah yang mengawali dari talent DNA (Drive Networking Action) berbasis AI, ESQ, dan Leadership Center. Hal ini bisa memberikan penguatan bagaimana membangun karakter anak dan diri kita masing-masing," ucap ibu Khofifah, sapaan karib Gubernur Jawa Timur itu dengan nada serius.
Lebih spesifik, lanjut Gubernur Jatim, ini bisa menjadi mitigasi bagi para guru, terutama BK (bimbingan konseling, red.). Sehingga mampu mengidentifikasi, mengetahui, dan mengembangkan potensi murid. "Jadi yang kita kembangkan itu potensi ramah anak!" ujar bu Khofifah menegaskan.
TUGAS BERAT
Terinspirasi amanah Gubernur Jatim, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto, bpk Mudianto, S.Pd., MM., pun tergerak. Lelaki energik berusia 54 tahun ini, secara fasih membeberkan apa yang dimaksud dengan tes talent DNA.
Menurut pak Mudianto, talent DNA itu bukan tentang darah. DNA adalah singkatan dari Drive Networking Action. Sehingga kepala sekolah termasuk pimpinan-pimpinan lainnya, harus mengerti esensi dari masing-masing kata dari DNA. Kemudian didalam tes talent DNA itu nanti akan ketahuan, seseorang itu memiliki sifat seperti apa.
"Jadi setelah kita mengisi questioner yang ada, akan ketahuan, misalnya seseorang itu sebagai apa. Misalnya dia tipenya goal target atau dia sebagai fixer, atau sebagai penyelesai masalah, atau pekerja keras dan sebagainya. Semua akan teridentifikasi!" ungkapnya tegas.