Senada dengan pernyataan Kepala SMAN 1 Trawas, Fernanda Sukma Anindya (Kelas XI.6), selaku Ketua OSIS SMAN 1 Trawas, juga menyatakan rasa syukur dan dukungan maksimal dari sekolah dan pembina kesiswaan.
Ide dan gagasan lomba, menurut Fernanda, memang berasal dari hasil rapat pengurus OSIS dan MPK. Setelah itu dikoordinasikan dengan Pembina Kesiswaan. Hasilnya akan diputuskan oleh headmaster SMAN 1 Trawas (SMANETRA).
“Saya dan teman-teman hanya bisa bersyukur atas kesuksesan giat ini. Semua tidak terlepas dari totalitas dukungan bapak kepala sekolah dan tim pembina kesiswaan yang solid. Tak lupa saya atas nama organisasi juga berterima kasih pada seluruh peserta dan bapak ibu guru pendampingnya,” ujar Fernanda, sapaan harian Ketua OSIS SMANETRA itu.
Penegasan pun juga dilontarkan salah satu pembina kesiswaan SMANETRA. Adalah Wahyu Prasetyo, S.Pd., yang tampak memonitor segenap aktivitas OSIS dan MPK saat lomba berlangsung. Tampak juga Drs. Harun, Wakasek Humas dan Pak Budi (Wakasek Kurikulum), serta beberapa guru PPPK dan honorer maupun tenaga kependidikan.
Menurut pak Wahyu, sapaan karib pengampu mapel PJOK itu, keberadaan anak-anak OSIS dan MPK tak perlu diragukan dalam urusan kreatifitas kegiatan. Semua sudah dibekali sejak mereka ujian menjadi calon pengurus OSIS dan MPK, hingga pelaksanaan LDKMS.
“Sesuai kebijakan kepala sekolah, mereka kita beri ruang berekspresi sebebas-bebasnya. Namun, kebebasan itu berprinsip positif dan bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat. Faktanya mereka mampu mengimplementasikan dengan benar dan baik,” ucapnya sembari bangga atas kerja professional anak-anak didiknya.
Lebih lanjut pak Wahyu menegaskan, bilamana OSIS dan MPK sudah dibekali dengan berbagai pengetahuan dan skill organisasi. Mulai aspek problem solving and dicision maker, hingga ilmu event organizer. Disisi lain mereka juga diajari bagaimana tata kelola organisasi.
“Pembinaan kesiswaan tidak bisa instan. Apalagi hanya mengandalkan kebiasaan tanpa melakukan update dan upgrade. Anak-anak kita di OSIS dan MPK maupun ekskul itu adalah Gen-Z yang butuh kerjasama, komunikasi, kendali sistem dan adab dengan benar. Disitulah mereka akan terbentuk dan mampu berprestasi,” ungkap pak Wahyu serius.