Moderasi beragama merupakan tentang tata cara pandang kita dan perilaku kita terhadap agama-agama lain selain agama yang kita anuti , untuk mengedepankan keseimbangan di tengah keberagaman dan kebhinekaan yang melingkupinya. Moderasi beragama sendiri sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena negara Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama, suku, budaya, dan berbagai macam bahasa juga. Moderasi beragama sendiri memiliki 4 pilar yang menjadi landasannya, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan lokal wisdom atau biasa disebut kearifan lokal. Tujuan bermoderasi beragama yaitu untuk mewujudkan lingkup kehidupan yang rukun, saling menghormati satu sama lain bukan hanya terhadap yang satu keyakinan atau suku melainkan kepada semua orang, mengimbangkan toleransi tanpa harus menimbulkan konflik karena perbedaan yang ada, karena jika kita tidak memiliki sikap toleransi terhadap agama lainnya, itu akan menimbulkan konflik antar agama, karena Indonesia memiliki berbagai macam agama, jika terjadi suatu konflik antar agama itu akan membuat perpecahan antar agama tersebut, bahkan dapat memicu perpecahan yang lebih luas lagi akibat tidak memiliki sikap toleransi antar agama.
Moderasi agama memiliki peranan yang signifikan dalam mewujudkan kehidupan berdampingan yang harmonis dan penuh rasa saling menghormati di tengah masyarakat yang beraneka ragam. Ini mengakui bahwa setiap orang memiliki keyakinan dan cara beragama yang berbeda-beda, serta mendorong adanya diskusi terbuka dan saling menghormati guna mengatasi perbedaan dan memperkuat pemahaman. Promosi dialog adalah salah satu elemen penting dari moderasi agama. Dengan berkomunikasi secara berarti, seseorang dapat saling menukar ide, berbagi sudut pandang, dan belajar dari satu sama lain. Percakapan ini berperan dalam mengurangi stereotip, kesalahpahaman, dan prasangka yang mungkin timbul antara komunitas agama yang berbeda. Dengan menjadi bagian aktif dalam dialog, seseorang dapat terlibat secara menyeluruh.
Moderasi beragama juga bertujuan untuk menangani dan mencegah terjadinya pemahaman-pemahaman yang tidak sesuai dengan norma-norma keagamaan. Dalam rangka pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan edukasi, pemahaman dan pemberitahuan nilai-nilai universal keagamaan seperti cinta, perdamaian, dan keadilan, individu dapat menolak ideologi radikal dan ekstrem yang dapat menyebabkan kekerasan dan diskriminasi. Dengan menjalankan kegiatan tersebut kita dapat menanggulangi masalah pemahaman yang tidak sesuai dengan norma-norma keagamaan, ekstrimisme, maupun konflik yang akan terjadi.
Dalam bermoderasi agama terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung moderasi agama tersebut terjalankan, yaitu: pengalaman pribadi, yang dimaksud pengalaman pribadi adalah pengalaman seseorang pada saat bersekolah maupun bermasyarakat, hal tersebut dapat mempengaruhi sikap seseorang untuk memiliki sikap moderasi beragama. Selanjutnya pengaruh orang, tidak dapat dipungkiri lagi kita sebagai manusia pasti mudah terpengaruh oleh orang lain, dengan orang-orang yang melaksanakan sikap moderasi beragama kita pasti dapat tergerakkan untuk melaksanakan maupun memiliki sikap tersebut. Berikutnya pengaruh budaya, sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya, sejak kecil pasti kita sudah mengenal berbagai macam budaya melalui tetangga sekitar yang memiliki asal daerah yang berbeda-beda, maupun dari guru-guru disekolah yang menerangkan berbagai macam budaya yang ada di Indonesia, itu membuat kita mengerti ada banyak budaya di Indonesia dan kita harus menghormati perbedaan tersebut. Berikutnya adalah media massa, media massa pada zaman sekarang sangat-sangat bisa mempengaruhi masyarakat, dengan mudahnya akses kita dalam mencari informasi-informasi terkini di zaman sekarang media-media massa dapat menggunakannya untuk memberikan informasi yang baik tentang moderasi beragama agar seluruh masyarakat yang melihatnya dapat terinspirasi dan melakukannya juga. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi dan mendukung terjalankan ya moderasi beragama adalah melalui lembaga agama dan lembaga pendidikan, dengan dididik sedari kecil tentang pentingnya bermoderasi agama, pandangan masyarakat pasti akan terbuka tentang pentingnya bermoderasi agama dikehidupan sehari-hari, karena kita sebagai masyarakat yang negaranya memiliki berbagai macam agama, suku, budaya, dan bahasa akan selalu melaksanakan sikap bermoderasi agama yaitu bertoleransi terhadap perbedaan yang ada, bukan malah saling menjelek-jelekkan dan memicu perpecahan diantara masyarakat.
Dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung terjalannya sikap moderasi beragama, kita dapat mengetahui bahwa masyarakat dapat terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dan mereka baca, maka baiknya kita melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan sehari-hari, karena besar kemungkinan hal-hal yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari akan dilakukan juga oleh orang yang melihat apa yang kita lakukan tersebut. Sebagai manusia yang memiliki akal, kita dituntut untuk bisa melakukan hal-hal yang baik dalam kehidupan kita bermasyarakat dan dapat memilah dan memilih perilaku mana yang baik dan bisa kita contoh maupun perilaku mana yang tidak baik dan tidak perlu kita contoh karena dapat menyebar luas yang mengakibatkan banyak yang meniru perilaku tersebut.
Maka dari itu, sabagai masyarakat yang baik, kita harus memberikan contoh yang baik pula, agar dapat dicontoh orang-orang yang melihat dan dapat membuat orang yang memiliki sikap yang buruk malu karena sudah melakukan perilaku yang buruk dan pada akhirnya orang yang memiliki sikap yang buruk tersebut merubah sikapnya jadi yang lebih baik bahkan dapat menyebarkan sikap baik tersebut ke orang-orang yang masih memiliki sikap buruk lainnya. Agar tidak ada konflik diantara masyarakat yang memiliki perbedaan agama, suku, budaya, bahasa, maupun pemikiran yang bebeda. Semoga kita dapat melakukan dan memberikan contoh tentang betapa pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari di negara yang kita cintai ini.
