Mohon tunggu...
Yu Suf
Yu Suf Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca, kepribadian menarik dan santun, perencanaan keuangan, bisnis, investasi, sukses, teknis sumberdaya air

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Drainase Yang Buruk Penyebab Banjir

7 November 2023   10:00 Diperbarui: 23 Januari 2024   19:13 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sistem Drainase yang baik sangat efektif untuk mencegah terjadinya genangan air atau banjir di suatu kawasan. 

Sistem Drainase adalah kesatuan bangunan air beserta komponennya yang berfungsi untuk mengalirkan air permukaan (surface run off) dari daerah hulu hingga hilir dengan aman.

Untuk daerah dataran rendah, dimana daratannya hampir sejajar dengan Muka Air Laut, sering mengalami banjir rob (genangan air akibat air permukaan tidak bisa keluar ke badan sungai). 

Penanganannya dengan membangun Polder, Stasiun Pompa dan Pintu Otomatis di sekitar bantaran sungai.

Khusus daerah dataran tinggi, Sistem Drainase terdiri dari saluran buatan, saluran alami (sungai), kolam olakan, bangunan terjunan, kolam retensi, kolam detensi dan kanal banjir.

Sistem Drainase di suatu daerah (kabupaten / kota) dikatakan baik, bila bangunan air dan komponen pendukungnya dibangun berdasarkan Dokumen Masterplan Sistem Drainase.

Dokumen tersebut merupakan hasil perencanaan Tim Konsultan Perencana dengan menggunakan data curah hujan dan debit banjir rancangan kala ulang 10 tahunan (biasa digunakan di Indonesia).

Pada saat cuaca ekstrim (curah hujan sangar tinggi dengan durasi waktu yang lama), maka kapasitas saluran yang ada tidak mampu menampung debit aliran air yang dihasilkan.

Kala ulang ini berpengaruh kepada besarnya kapasitas debit air yang digunakan untuk menghitung dimensi saluran air, bangunan air dan komponen pendukungnya. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap besarnya anggaran pembangunan yang diperlukan.

Di luar negeri basic design kala ulang yang digunakan adalah 25 – 50 tahunan, sehingga kapasitas saluran dan bangunan airnya mampu mengalirkan debit banjir tertinggi yang terjadi hingga 25 – 50 tahun ke depan. Artinya perencanaannya sudah memperhitungkan dampak pertumbuhan penduduk, perubahan tata guna lahan (kenaikan debit aliran permukaan) hingga 25 – 50 tahun ke depan. Kita lihat dimensi saluran drainase di luar negeri sangat besar, kadang bisa dilewati mobil.

Prinsip kerja saluran drainase berbanding terbalik dengan saluran irigasi. Dimensi dan kapasitas saluran drainase dari hulu ke hilir makin besar, sehingga apabila sistem drainasenya buruk, maka daerah hilir yang rendah sering mengalami banjir kiriman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun