Banyak pihak menggangap bahwa radio sudah ditinggalkan oleh pendengarnya. Konvergensi dan persaingan media menjadi penyebab banyak radio yang tidak lagi mengudara. Belum lagi disrupsi teknologi.
Lalu bagaimana dengan radio kampus?
Perkembangan teknologi tidak lantas membuat radio kampus kehilangan pendengarnya. Inovasi teknologi digital melahirkan radio dengan basis streaming menggunakan internet. Teknologi ini membuat jangkauan pendengar lebih luas lagi, begitu juga dengan pendengar radio kampus.
Era digital malah mendorong mahasiswa, sebagai generasi yang cakap teknologi, untuk mengeksplorasi cara baru menikmati siaran radio. Banyak radio kampus yang mengembangkan program video livestream sehingga pendengar dapat melihat secara live penyiar yang sedang siaran.
Podcast yang menjadi tren belakangan ini juga mendorong radio kampus membuat program podcast radio. Banyak radio kampus yang juga bisa diakses dalam bentuk aplikasi sehingga mempermudah pendengar untuk menikmati siaran radio di mana pun.
Program-program yang menarik dan berkualitas terus dikembangkan dengan kemasan gaya mahasiswa. Tema yang diangkat bisa tentang edukasi, olahraga, musik, traveling, game, hingga gaya hidup.
Tantangan yang dihadapi radio kampus adalah bagaimana mengelola sumber daya manusia yang dimiliki agar terus menciptakan program-program yang berbobot. Konten program kiranya juga mengangkat isu yang tengah terjadi dan bukan hiburan semata, tanpa meninggalkan unsur “mahasiswa banget”. Inovasi dan kreativitas adalah kunci agar radio tidak berhenti mengudara.
Pemanfaatan beragam platform digital juga perlu terus diperhatikan agar selaras dengan perkembangan informasi di era digital.
Referensi:
https://www.umn.ac.id/fasilitas/radio-station/