Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keunikan Rumah Adat Limas sebagai Warisan Budaya

25 Oktober 2022   17:30 Diperbarui: 25 Oktober 2022   17:30 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Limas Haji Aziz (foto: dokumentasi pribadi)

Rumah limas adalah rumah tradisional khas Palembang yang dibuat dengan gaya rumah panggung. Rumah panggung yang menjadi hunian masyarakat Palembang dipilih karena sebagian daerah di Palembang adalah rawa dan sungai sehingga bentuk panggung dapat menghindari air masuk ke dalam rumah.

Limas berasal dari kata lima dan emas. Artinya keagungan dan kebesaran, rukun damai, adab yang sopan santun, aman, subur dan sentosa, serta makmur sejahtera. 

Bagian atap rumah limas dihiasi dengan simbar dan tanduk. Simbar sebagai simbol masyarakat Palembang yang hidup mandiri dan tanduk menunjukkan tingkat sosial pemilik rumah.

Rumah limas yang sangat ikonik ini tergambar pada pecahan uang kertas Rp. 10.000 terbitan lama.  

Rumah Limas Haji Aziz

Bila bertandang ke Kota Palembang, dapat berkunjung ke Rumah Limas Haji Aziz yang terletak di Jalan Demang Lebar Daun No. 51, Kota Palembang. Rumah limas ini adalah milik dari seorang pengusaha yaitu Abdul Aziz Hamid atau dikenal dengan Haji Aziz.

Tampak dari luar, rumah limas ini terlihat megah dan indah, begitupun saat memasukinya. Masuk ke dalam, pengunjung dapat menikmati nuansa tradisional dengan dominasi interior kayu dengan ukiran khas Palembang berwarna keemasan. Kayu unglen atau kayu besi dan kayu tembesu digunakan untuk membuat dinding, lantai, dan pintu.

Bagian dalam rumah limas (foto: dokumentasi pribadi)
Bagian dalam rumah limas (foto: dokumentasi pribadi)

Ukiran khas Palembang (foto: dokumentasi pribadi)
Ukiran khas Palembang (foto: dokumentasi pribadi)

Rumah limas ini memiliki tiga undakan yang disebut kekijing menjadi simbol jenjang kehidupan masyarakat. Pada ruangan di tingkat pertama terdapat lawang kipas yang mana ketika dibuka akan membentuk langit-langit ruangan yang indah dengan ukiran khas Palembang.

Lawang kipas (foto: dokumentasi pribadi)
Lawang kipas (foto: dokumentasi pribadi)

Lanjut memasuki rumah, pada sisi kiri terdapat kamar tidur yang disebut pangken penganten. Dalam kamar tidur ini terdapat tempat tidur pengantin dengan hiasan kain motif songket dan bantal persegi panjang, yang mana bila semakin tinggi bantal maka semakin tinggi kedudukan sosial dari pengantin. Di dalam kamar ini terlihat timbangan adat yang digunakan saat acara pernikahan adat Palembang.

Pangken penganten (foto: dokumentasi pribadi)
Pangken penganten (foto: dokumentasi pribadi)

Pada sisi kanan dari rumah terdapat ruang seperti kamar yang juga tidak kalah indah, yang disebut dengan amben. 

Amben (foto: dokumentasi pribadi)
Amben (foto: dokumentasi pribadi)

Menyusuri hingga ruang tengah dari rumah limas terdapat ambenan, kursi pelaminan, yang dapat digunakan untuk berfoto, dapat juga berfoto dengan memakai pakaian adat khas Palembang.

Ambenan (foto: dokumentasi pribadi)
Ambenan (foto: dokumentasi pribadi)

Cagar Budaya

Rumah limas merupakan salah satu cagar budaya yang berupa hunian masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Rumah limas sebagai rumah tradisional mencerminkan tata cara hidup masyarakatnya sehingga penting untuk menjaga warisan budaya ini sebagai bagian dari sejarah Kota Palembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun