Mohon tunggu...
Yustika Muharastri
Yustika Muharastri Mohon Tunggu... Development Professional

Monitoring and Evaluation | Research | Agriculture | Rural Dev | Sustainability

Selanjutnya

Tutup

Home

Peduli Lingkungan dari Rumah - Tips Kurangi Sampah Tanpa Ribet

29 Juni 2025   19:48 Diperbarui: 29 Juni 2025   19:54 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah sampah rumah tangga di perkotaan Indonesia semakin hari kian mengkhawatirkan. Volume sampah yang terus meningkat setiap harinya, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, semakin membebani sistem pengelolaan sampah yang ada. Banyak tempat pembuangan akhir (TPA) yang sudah melebihi kapasitas dan sebagian besar sampah yang dibuang adalah sampah organik dan plastik dari rumah tangga. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah sejak dari sumbernya, serta pola konsumsi yang berorientasi pada barang sekali pakai.

Meskipun demian, kita tidak harus selalu menunggu perubahan besar dari pemerintah untuk mulai bertindak. Perubahan bisa dimulai dari hal paling dekat: rumah kita sendiri. Ada tiga cara utama yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi timbunan sampah rumah tangga, yaitu dengan mengurangi sampah dari sumbernya, memilah sampah dengan benar, serta menerapkan konsep daur ulang sederhana di rumah.

Mengurangi Sampah dari Sumbernya

Langkah pertama yang paling efektif adalah mengurangi produksi sampah sejak awal. Ini bisa dilakukan dengan lebih bijak dalam berbelanja, yaitu dengan memilih barang-barang yang memang menjadi kebutuhan dan bukan sekedar keinginan, menghindari produk dengan banyak kemasan plastik, membawa tas belanja sendiri, dan memilih barang-barang yang dapat digunakan kembali. Selain itu, memasak makanan sendiri dibanding membeli makanan cepat saji juga membantu mengurangi sampah kemasan makanan yang sulit terurai.

Memilah Sampah dengan Benar dan Konsisten

Memilah sampah organik dan anorganik adalah kebiasaan kecil yang berdampak besar. Sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam dapat didaur ulang kembali. Banyak komunitas dan bank sampah di kota-kota besar yang siap membantu proses ini. Dengan memilah sampah, kita ikut meringankan beban petugas kebersihan dan meningkatkan peluang daur ulang sampah.

Manfaatkan Sampah untuk Daur Ulang

Kreativitas dalam mengelola sampah dapat juga menjadi solusi jangka panjang. Misalnya, botol bekas kemasan minuman dapat dimanfaatkan menjadi pot tanaman, kardus bisa dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan barang-barang di gudang, atau minyak jelantah dapat juga dikumpulkan dan disetorkan ke pihak yang dapat mengolahnya menjadi biodiesel. Dengan kreativitas dan informasi, kita dapat mengurangi sampah sekaligus menambah nilai guna dari barang-barang yang sebelumnya dianggap tak berguna.

Menjaga kebersihan kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan. Kita sebagai warga kota juga memiliki peran yang sangat penting. Dengan menerapkan tips sederhana di atas, kita dapat membuat perbedaan nyata dari rumah sendiri. Mari mulai sekarang dan mulailah dari diri sendiri. Karena langkah kecil yang konsisten jauh lebih bermakna daripada sekedar keluhan tanpa solusi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun