"Aku... aku suka banget, Fan. Makasih," Kirana mulai menatapku dengan mata berkaca-kaca. Aku mencium tangannya, dan dia malah benar-benar menangis.
"Aku bahagia sekali, bahagia sampai menangis," ujarnya lirih. Senyumnya terkembang.
"Jadi...?"
"Aku mau Fan, aku mau nikah sama kamu!" Kirana memelukku walaupun kesulitan.
"Maaf aku nggak bisa romantis dan lamar kamu di tempat yang romantis, tapi..."
"Nggak apa-apa,"
Aku bahagia sekali, aku bahagia sampai rasanya aku bisa meledak. Aku mencintaimu, Kirana. Mencintaimu bertahun-tahun dan akhirnya kamu menerimaku adalah sesuatu yang sangat kusyukuri dalam hidupku. Aku mau menjadi ksatriamu, Ran. Ksatria putih yang melindungimu, cahaya hidupku. Putri cahayaku.
Dan aku, tidak akan merelakanmu untuk siapapun.
Bersambung