Mohon tunggu...
Yusnita
Yusnita Mohon Tunggu... guru

Jalani hidup dengan penuh kesabaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pembelajaran Aktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Siswa RA Al-Bayyinah Kec. Pidie, Kab. Pidie

7 Maret 2025   21:19 Diperbarui: 7 Maret 2025   21:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Oleh:

       Yusnita

       Guru RA Al Bayyinah Kabupaten Pidie, Kecamatan Pidie

       Email : yusnitaibnuhajar@gmail.com

      Abstrak

Kemampuan motorik halus merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia dini, terutama dalam menunjang kesiapan belajar mereka di jenjang pendidikan selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pembelajaran aktif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus siswa di RA Al Bayyinah. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelompok A di RA Al Bayyinah. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran aktif melalui kegiatan seperti meronce, melipat kertas, menggambar, kolase dan bermain plastisin mampu meningkatkan koordinasi tangan dan jari siswa secara signifikan. Selain itu, aktivitas pembelajaran berbasis permainan dan eksplorasi juga meningkatkan keterlibatan serta motivasi siswa dalam belajar. Dengan demikian, pembelajaran aktif terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini.

Kata Kunci: pembelajaran aktif, motorik halus, anak usia dini, RA Al Bayyinah

A. PENDAHULUAN

 1. Latar belakang Penelitian

Perkembangan motorik halus merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang anak usia dini. Kemampuan ini berkaitan dengan koordinasi otot-otot kecil, terutama pada tangan dan jari, yang berperan dalam berbagai aktivitas seperti menulis, menggambar, meronce, dan memegang benda dengan presisi. Keterampilan motorik halus yang baik menjadi dasar bagi kesiapan anak dalam menghadapi tahap pembelajaran yang lebih kompleks di jenjang pendidikan berikutnya. Namun, berdasarkan observasi awal di RA Al Bayyinah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas yang melibatkan keterampilan motorik halus, seperti menggenggam pensil dengan benar, menggunting kertas, atau mengikat tali sepatu. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya stimulasi yang diberikan dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran aktif merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Dengan pendekatan ini, siswa lebih banyak terlibat secara langsung dalam aktivitas yang menstimulasi koordinasi tangan dan jari mereka, seperti bermain plastisin, melipat kertas, atau menggunakan alat peraga edukatif. Selain meningkatkan keterampilan motorik halus, pembelajaran aktif juga dapat menumbuhkan kemandirian, kreativitas, dan motivasi anak dalam belajar.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini berfokus pada beberapa permasalahan utama, yaitu:

a. Bagaimana penerapan pembelajaran aktif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus siswa di RA Al Bayyinah?

b. Sejauh mana efektivitas metode pembelajaran aktif terhadap perkembangan motorik halus siswa?

 3. Tujuan Penelitian

 Penelitian ini bertujuan untuk:

  a. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran aktif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus siswa di RA Al Bayyinah.

  b. Menganalisis efektivitas metode pembelajaran aktif dalam perkembangan motorik halus anak usia dini.

  4. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Guru, sebagai referensi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan   keterampilan motorik halus siswa.

b. Bagi Siswa, membantu dalam meningkatkan kemampuan motorik halus sehingga lebih siap untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

c. Bagi Lembaga Pendidikan, sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di RA Al Bayyinah.

B. METODE PENELITIAN

      1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus siswa melalui penerapan pembelajaran aktif. PTK dipilih karena memungkinkan peneliti untuk melakukan intervensi secara langsung dalam proses pembelajaran dan mengamati perubahan yang terjadi pada siswa.

     2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok A di RA Al Bayyinah yang berusia 4-5 tahun. Pemilihan subjek dilakukan berdasarkan observasi awal yang menunjukkan bahwa banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam aktivitas yang  memerlukan keterampilan motorik halus.

    3. Teknik Pengumpulan Data

         Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik berikut:

a. Observasi dilakukan untuk mengamati langsung aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 

b. Wawancara dilakukan kepada guru, wali murid dan siswa untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai efektivitas metode yang diterapkan.

    4. Teknik Analisis Data

         Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan tahapan sebagai berikut:

  • Reduksi Data: Menyaring dan merangkum data yang relevan dengan tujuan penelitian
  • Penyajian Data: Menampilkan hasil pengamatan dalam bentuk tabel atau deskripsi naratif.
  • Kesimpulan: Menarik kesimpulan berdasarkan temuan di lapangan untuk menentukan keberhasilan pembelajaran aktif dalam meningkatkan motorik halus siswa.

C. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi awal banyak siswa mengalami kesulitan dalam aktivitas yang melibatkan motorik halus. Beberapa kendala yang ditemukan antara lain:

1. Siswa belum mampu memegang pensil dengan benar dan mengalami kesulitan saat menggambar.

2. Kesulitan dalam menggunting dan melipat kertas secara tepat.

3. Koordinasi tangan dan jari masih kurang optimal saat melakukan kegiatan seperti meronce atau menyusun puzzle.

4. Sebagian siswa cepat merasa bosan dan kurang termotivasi dalam kegiatan yang memerlukan ketelitian tangan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diterapkan penerapan pembelajaran aktif untuk meningkatkan  kemampuan motorik halus pada siswa  RA Al-Bayyinah dilakukan melalui dua siklus yang melibatkan berbagai aktivitas stimulasi motorik halus, seperti meronce, melipat kertas, menggambar, kolase dan bermain plastisin. Adapun hasil penerapan 2 (dua) siklus adalah sebagai berikut:

1. Hasil Siklus I

Pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran aktif meliputi kegiatan menggambar bebas, melipat kertas (origami sederhana), dan meronce menggunakan manik-manik besar. Dari hasil observasi dan dokumentasi, diperoleh beberapa temuan:

 a. Siswa mulai menunjukkan minat dalam kegiatan, tetapi sebagian masih mengalami kesulitan dalam koordinasi tangan.

  1. Beberapa siswa masih kesulitan dalam mengontrol tekanan tangan saat menggambar dan mewarnai
  2. Antusiasme siswa meningkat dibanding sebelum penerapan pembelajaran aktif, meskipun daya tahan mereka dalam mengikuti kegiatan masih terbatas
  3. Saat kegiatan meronce dan kolase, sekitar setengah dari jumlah siswa berhasil melakukannya dengan baik, sementara yang lain masih kesulitan dalam memasukkan benang ke dalam lubang manik-manik
  4. Hasil wawancara dengan guru mengungkapkan bahwa siswa yang biasanya pasif mulai lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan.

            Berdasarkan refleksi dari siklus pertama, diperlukan modifikasi pada metode pembelajaran agar lebih menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa. Oleh karena itu, pada siklus kedua dilakukan perbaikan dengan menambahkan variasi kegiatan dan bimbingan lebih intensif.

2. Hasil Siklus II

         Pada siklus kedua, beberapa perubahan strategi diterapkan, antara lain:

a. Penggunaan alat peraga yang lebih variatif, seperti puzzle, gunting berpola, dan kertas origami berwarna-warni.

b.Guru memberikan contoh lebih jelas dan membimbing siswa secara bertahap dalam setiap kegiatan.

c. Kegiatan dibuat lebih interaktif, seperti lomba kecil dalam meronce atau melipat kertas untuk meningkatkan semangat siswa.

Hasil observasi pada siklus ini menunjukkan peningkatan yang signifikan:

a. Siswa lebih percaya diri dalam menggambar dan mulai bisa mengontrol tekanan tangan saat menggunakan alat tulis.

b. Kemampuan melipat dan menggunting meningkat, terlihat dari hasil karya yang lebih rapi dibandingkan siklus pertama.

c. Rata-rata siswa sudah mampu melakukan kegiatan meronce dengan lebih cepat dan tepat.

d. Wawancara dengan guru mengungkapkan bahwa siswa tampak lebih antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran dibandingkan sebelumnya.

Dari hasil dua siklus penelitian ini, penerapan pembelajaran aktif terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus siswa. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan ini adalah:

1. Pembelajaran yang lebih variatif yaitu kegiatan yang bervariasi dan menarik membuat siswa lebih termotivasi untuk terlibat.

2. Pendampingan guru yang lebih intensif yaitu bimbingan langsung dari guru membantu siswa yang awalnya mengalami kesulitan menjadi lebih percaya diri

3. Peningkatan kepercayaan diri siswa yaitu dengan latihan berulang dan lingkungan belajar yang menyenangkan, siswa lebih berani mencoba dan mengembangkan keterampilan motoriknya.

D. KESIMPULAN 

           Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran aktif efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus siswa di RA Al Bayyinah. Melalui berbagai kegiatan seperti menggambar, meronce, kolase, melipat kertas, menggunting, dan bermain plastisin, siswa menunjukkan perkembangan dalam koordinasi tangan dan jari, serta meningkatnya ketertarikan dan partisipasi mereka dalam pembelajaran. Peningkatan ini terlihat dari perbandingan antara Siklus I dan Siklus II, di mana terjadi perbaikan dalam keterampilan menggenggam alat tulis, menggunting, dan melipat kertas secara lebih rapi. Selain itu, siswa menjadi lebih percaya diri dan antusias dalam mengikuti kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA

a. Buku

Arikunto, S. (2015). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Hurlock, E. B. (2005). Perkembangan Anak (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.

Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Santrock, J. W. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Yuliani, N. & Nurani, R. (2011). Bermain Sambil Belajar untuk Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

b. Jurnal

Fitriani, R., & Yuliani, K. (2020). "Pengaruh Pembelajaran Berbasis Permainan terhadap Motorik Halus Anak Usia Dini". Jurnal       Pendidikan Anak Usia Dini, 8(2), 112-120.

Nugraha, A. & Sari, P. (2019). "Implementasi Metode Montessori dalam Meningkatkan Motorik Halus Anak". Jurnal Pendidikan dan Perkembangan Anak, 7(1), 45-53.

c. Peraturan dan Sumber Resmi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kurikulum 2013 PAUD. Jakarta: Kemdikbud.

d. Sumber Online:

Kemendikbud. (2021). "Pentingnya Stimulasi Motorik Halus pada Anak Usia Dini". Diakses dari https://www.kemdikbud.go.id pada 5 Maret 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun