Bagi para orang tua pasti sudah tak asing dengan MPASI atau Makanan Pendamping ASI. MPASI diberikan pada bayi yang berusia 6 bulan untuk melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang dan mengenalkan rasa makanan pada anak sejak dini. MPASI menjadi bagian penting dari periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) karena pemenuhan nutrisi pada masa tersebut akan menentukan masa depan si kecil.
Saat ini mudah bagi orang tua untuk mencari resep MPASI. Internet memberikan akses bagi kita semua untuk mendapatkan informasi mengenai MPASI. Tapi hati-hati, tak semua konten yang tersaji tersebut benar. Kita harus selektif dalam membacanya. Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi Frieda Handayani, SpA(K) menganjurkan untuk mengikuti panduan MPASI yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization).
"Kesalahan dalam pemberian MPASI dapat berujung pada kesulitan makan pada anak dan kondisi malnutrisi, seperti stunting," ujarnya pada acara Bicara Gizi Danone dengan tema "Membangun Kebiasaan Makan yang Baik (Healthy Eating Habit) Sejak Dini untuk Dukung Tumbuh Kembang Optimal Anak", Selasa (28 Mei 2019) di Beranda Kitchen, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Terkait masalah malnutrisi, WHO mencatat ada 42 juta anak di bawah lima tahun menderita obesitas, 156 juta anak menderita stunting, dan 50 juta anak wasting/kurus, 260 juta wanita di usia produktif kekurangan zat besi, 462 juta orang dewasa underweight, dan 1,9 juta orang dewasa mengalami overweight. "Menariknya dalam satu keluarga dengan status ekonomi yang sama ada yang mengalami malnutrisi ganda," ungkap Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin.
Di Indonesia, menurut data Riskesdas 2018, masih ada 30, 8 % balita yang mengalami stunting dan 17,7% balita mengalami gizi kurang dan gizi buruk. Sehingga penting sekali pemahaman dan penerapan kebiasaan makan yang baik dan tepat dari orang tua.
Waktu yang Tepat untuk Memberikan MPASI
Pemberian MPASI biasanya dilakukan pada anak berusia 6- 8 bulan, dengan ciri-ciri fisik sebagai berikut:
- Kepala sudah bisa tegak dan stabil saat duduk ditopang;
- Sudah refleks menjulurkan lidah/melepeh sudah berkurang;
- Bisa membuka mulut saat ditawarkan makanan;
- Dapat berusaha "push up" dengan siku lurus dari posisi berbaring;
- Koordinasi mata, tangan, dan mulut sudah baik.
Nutrisi yang Seharusnya Terkandung pada MPASI
Menurut Frieda, kebutuhan gizi anak di usia weaning (masa pengenalan makanan padat) terdiri dari karbohidrat, lemak, protein (makronutrien) hingga vitamin dan mineral (mikronutrien).
Sebaiknya tidak memberikan makanan pedas dan berbumbu tajam, buah yang terlalu asam, makanan yang mengandung gas, hingga makanan yang mengandung banyak gula, garam, penyedap rasa, hingga lemak jenuh.
Masa pengenal makanan padat dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu
- Pada usia 6-12 bulan, anak mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI;
- Pada usia 12-24 bulan, anak mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga.
Baik tekstur, porsi, hingga frekuensi makanan anak perlu disesuaikan, sesuai tahapan pertumbuhan.
- Jagalah kebersihan;
- Pisahkan pangan matang dari pangan mentah;
- Masaklah makanan dengan benar;
- Jagalah pangan pada suhu aman;
- Gunakan air dan bahan baku yang aman.
Waktu makan adalah periode "learning & love". Untuk itu, pada saat memberi MPASI kita harus bersabar. Jangan terburu-buru pada saat memasukkan makanan pada mulut anak. Lakukan dengan cara perlahan.
Porsi MPASI untuk Bayi
Menurut WHO, porsi makanan yang tepat bagi setiap bayi yang telah diberi MPASI berbeda di setiap usianya. Pada usia 6 - 8 bulan, bayi hanya perlu diberikan makanan 2 - 3 sendok makan orang dewasa dan diberikan 2 atau 3 kali sehari. Pada usia 9 -12 bulan disarankan sebanyak 1 atau 2 mangkok makanan bayi (setara 140 -280 gram) dan diberikan 3 -4 kali sehari. Jika anak sudah berusia 12 bulan ke atas, porsinya lebih banyak yaitu 3 atau 4 mangkok makanan bayi (setara 420 - 560 gram) dan diberikan 3 - 4 kali sehari, diselingi dengan camilan sehat.
Resep MPASI yang Patut Dicoba
Bila anak menolak makanan, coba berikan beberapa kombinasi makanan yang berbeda. Begitu juga dengan tekstur dan cara pemberian makan. Berikut ini resep MPASI yang bisa dicoba:
Tim Saring Kentang Brokoli
Bahan
- 50 gram kentang
- 30 gram daging sapi cincang
- 10 gram kacang merah
- 25 gram brokoli
- 400cc air
Cara Membuat
- Masak kentang dan kacang merah menggunakan air.
- Masukan daging sapi cincang dan tambahkan ke dalam kentang.
- Masak hingga daging dan kacang merah matang.
- Masukkan brokoli dan masak hingga lunak.
- Angkat, saring, dan hidangkan.
Kandungan Nutrisi
- Energi (E)= 166.5 kkal
- Karbohidrat (Kh)=17.3 gram
- Protein (P)=11.6 gram
- Lemak (L)=5.6 gram
Kandungan Vitamin & Mineral
- Vit A = 34.3 mg
- Vit B = 0.6 mg
- Vit C = 22.1 mg
- Vit D = -
- Vit E = 0.2 mg
- Na = 22.6 mg
- Kalium (K)= 478.4 mg
- Magnesium (Mg) = 37 mg
- Zat Besi (Fe) = 1.8 mg
- Kalsium (Ca) = 39.1 mg
- Serat = 3.2 gram
Bubur Saring Beras Merah
Bahan
- 20 gram beras merah
- 25 gram dada ayam
- 25 gram tahu
- 25 gram wortel
- 500cc air
Cara Membuat
- Masak beras merah hingga matang.
- Masukkan ayam, tahu, dan wortel, aduk rata.
- Masak hingga semua matang.
- Angkat saring dan hidangkan.
Kandungan Nutrisi
- E = 168.3 kkal
- Kh = 16.7 gram
- P = 10.5 gram
- L = 6.5 gram
Kandungan Vitamin dan Mineral
- Vit A = 403.3 mg
- Vit B = 0.1 mg
- Vit C = 1.8 mg
- Vit D = -
- Vit E = 0.1 mg
- Na = 35.6 mg
- K = 198.9 mg
- Mg = 63.5 mg
- Fe = 2.5 mg
- Ca = 46.2 mg
- Serat = 2.3 gram
Puree Beras Bayam
Bahan
- 10 gram beras putih
- 25 gram bayam segar
- 10 gram kacang polong
- 400cc air
Cara Membuat
- Masak beras dengan air dan masukkan kacang polong. Masak hingga bubur menjadi cair dan kacang polong matang.
- Masukkan bayam dan teruskan merebus selama 3 menit.
- Angkat dan haluskan/ditekan - tekan pada alat penyaring khusus. Hidangkan.
Kandungan nutrisi
- E = 53.5 kkal
- Kh = 11 gram
- P = 2.3 gram
- L = 0.2 gram
Kandungan Vitamin & Mineral
- Vit A = 136.9 mg
- Vit B = -
- Vit C = 10.8 mg
- Vit D = -
- Vit E = -
- Na = 3 mg
- K = 176 mg
- Mg = 22.4 mg
- Fe = 1 mg
- Ca = 56 mg
- Serat = 0.7 gram
Menyimpan MPASI dengan Aman
Bakteri penyebab kontaminasi dapat tumbuh di makanan-makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, juga nasi, pasta dan sayur-sayuran. MPASI yang mengandung bahan-bahan tersebut harus disimpang dengan cara yang benar agar nutrisinya terjaga. Berikut tips menyimpan MPASI dengan aman:
- MPASI harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celcius.
- Simpan daging dan ikan dalam wadah plastik dan letakkan terpisah dengan makanan yang telah di masak dan bahan-bahan siap makan.
- Seluruh makanan harus disimpan sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang tertulis pada kemasan dan tidak boleh digunakan setelah melewati tanggal kadaluwarsa.
- Makanan yang seharusnya disimpan di lemari pendingin tidak boleh digunakan kembali setelah berada di luar lemari pendingin selama dua jam atau lebih.
- Cairkan makanan beku (frozen foods) yang ada di lemari pendingin menggunakan microwive. Makanan yang telah dicairkan harus segera dimasak. Makanan beku yang telah dimasak tidak baik untuk dibekukan kembali.
Agar anak bisa tumbuh kembang lebih optimal, sebaiknya pemberian nutrisi pada masa pengenalan makanan pada dikuti dengan pemeriksaan fisik anak ke fasilitas kesehatan secara berkala.