Mohon tunggu...
yusi andari
yusi andari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pesona Bukit Rhema di Magelang Jawa Tengah

30 April 2019   00:09 Diperbarui: 30 April 2019   00:50 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bukit Rhema menjadi daya tarik pariwisata di Magelang Jawa Tengah karena ke indahan dan megahnya bukit ini sangat mempesona didukung dengan kebersihan lingkungannya yang membuat Bukit Rhema ini terlihat lebih indah serta menakjubkan. 

Selain itu juga, bangunan ini memiliki ornamen-ornamen yang cantik dan terkesan vintage. Di bangunan pertama terdapat ruangan yang berskat dan tanpa dilengkapi jendela serta pintu. Naik ke lantai dua terdapat ruangan yang luas tanpa skat layaknya di gereja. Para pengunjung juga bisa naik ke lantai paling atas yakni tepat di crown gereja ayam tersebut. Dari sinilah view alam terbuka di sekitar bukit rhema terlihat jelas. 

Bukit Rhema berada di Gombong, Kembanglimus, Karangrejo, Borobudur , Magelang, Jawa Tengah. Di Bukit Rhema ini terdapat 7 lantai, disetiap lantai tersebut memiliki cerita masing-masing. Yang lantai pertama bermakna tentang seorang manusia yang baru lahirdengan keadaan suci, belajar merangkang,dan berjalan. 

Fungsinya dilantai pertama ini orang ketika datang kesini dengan latar belakang apapun datang untuk berdoa. Dan untuk lantai kedua, artinya seorang manusia yang telah dewasa yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk yang dia hadapi. 

Dan lantai yang ketiga Salah satu contoh pergaulan bebas adalah kenakalan remaja,narkoba. Makanya Bukit Rhema peduli, dan Bukit Rhema juga mengelola rehabilitasi orang kenakalan remaja, narkoba, dan juga gangguan jiwa. Dan yang lantai keempat artinya tentang keanekaragaman, seni budaya yang ada di Indonesia. 

Salah satu contohnya adalah anak-anak panti belajar membuat batik yang mana batik tersebut sebagai cinderamata. Dan yang selanjutnya lantai kelima ini artinya bercerita tentang seorang yang jatuh lalu melihat pemandangan sekitar bukit, lalu termotivasi untuk bangkit dan memiliki keyakinan dan harapan. 

Lalu lantai keenam mulut pada bagian Bukit Rhema terbuka. RA Kartini pernah mengatakan "Habis Gelap Terbitlah Terang". bahwa setiap manusia akan mengalami masa-masa sulit tetapi juga akan merasakan masa-masa membahagiakan. 

Setelah kita berjerih lelah dengan segala pengorbanan tenaga dan waktu, kita akan mendapatkan imbalan yang memuaskan kita seperti contohnya harta, jabatan, atau kebahagiaan hidup. Dengan begitu, peribahasa ini ingin mengingatkan bahwa kita tidak perlu sedih dengan keadaan apapun yang kita alami. Dan yang terakhir pada lantai ketujuh artinya bahwa manusia harus bersyukur. Karena kita masih bisa menghirup udara segar dan melihat pemandangan.

PROFIL PENDIRI BUKIT RHEMA

Daniel Alamsjah lahir di Lampung pada tanggal 17 Oktober 1943. Masa muda Daniel bukanlah masa muda yang enak. Karena ia dilahirkan di keluarga yang sangat sederhana. Sehingga hari-harinya dilalui dengan sangat menyedihkan. Hampir tiap hari ia makan dengan Jagung. Apabila makan dengan nasi,harus makan nasi yang masih banyak batunya.

Hampir 2 tahun ia pernah bekerja menjadi kenek truk yang tugasnya menaikkan dan menurunkan batu bata. Baik ada ataupun tidak ada muatan, Hujan maupun tidak. Daniel harus tetap di belakang bak truk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun