Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebih Dekat dengan Keluarga Saat Pandemi di Bulan Ramadhan

14 April 2021   20:49 Diperbarui: 14 April 2021   21:20 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedekatan bersama kedua anak lebih meningkat saat pandemi di Bulan Ramadhan (dokpri)

Mengapa ada Covid -19 di antara kita

"Tuhan mengirimkan makhluknya yang super kecil  dari  neraka ke bumi dan jadilah pandemi ini".  

Kalimat itulah yang sedikit banyak membuatku bertanya -- tanya dari mana asalnya Virus bernama Covid ini.

Pada Tahun 2019, di Kota Wuhan Tiongkok,  virus ini pertamakalinya ditemukan. Kondisi tampilan yang disertai narasi hiperbola akan jatuhnya korban jiwa menyebabkan   wabah ini  menjadi ancaman serius  di dua ratsu  negara  di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia dengan wilayah 34 propinsi dan ratusan kabupaten / kota.

Bayangkan betapa sulitnya mengatur ratusan juta  orang dengan budaya dan karakter yang berbeda ini.  Beruntungnya kita terbiasa dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang menyebabkan kita masih percaya pemerintah bisa menanggulanginya dengan baik . Pilihannya antara Lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar saat itu.  

Pandemik Saat Ramadhan tiba

Akibat pembatasan kegiatan masyarakat  berupa  Pembatasan Sosial Berskala Besar  (PSBB) di Tahun 2020 sampai saat ini bernama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baik makro maupun mikro , setidaknya ada perubahan paradigma yang terjadi di masyarakat saat Bulan Suci Umat Islam tiba :

Dari 3 M menjadi 5 M

Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak  pasti sudah dilakukan dari tahap awal  hebohnya pandemi ini di Bulan Februari 2020 . Banyak  orang mulai   panic buying  membeli hand sanitizer secara berlebihan (menimbun), Memborong Masker medis sampai menjualnya kembali dengan  harga selangit. Karakter Jahat  orang ini  mulai terlihat di awal -- awal pandemi. Yang penting untung besar, masa bodo dengan kesusahan orang lain. Saya merasakan  berbulan -- bulan kesulitan membeli masker , meski dapat harganya sangat tidak wajar. Beruntung hal ini tidak terlalu lama , semuanya berangsur normal. Hand Sanitizer dan masker mudah ditemui diberbagai tempat dengan harga normal seiring diperbolehkannya pemakaian masker kain.

 Berolahraga dan Berjemur Pagi hari

Saat awal pandemi, selain memakai masker, masyarakat kita mulai sadar akan artinya sehat. Meski hoax atau berita bohong masih massif berseliweran di media social. Masyarakat lebih aware akan Kesehatan diri dan keluarga. Hayo siapa yang pagi -- pagi  sudah pada berolahraga dan berjemur matahari pagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun