Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money

Membeli Hunian Sehat Aman dan Nyaman, Logika Terbaik Konsumen untuk Gaya Hidup Sehat

16 Mei 2018   11:15 Diperbarui: 16 Mei 2018   18:11 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berada di sini seperti berada di pegunungan udaranya bersih Salah satu akses jalan di Alam Sutera dengan dirindangi Pohon Trembesi

Suatu siang di awal Tahun 2018 , ketika rumah sedang ada perbaikan  pendingin ruangan Air Conditioner (AC) , sang teknisi berbicara kepadaku bagaimana profesi  ini dibutuhkan di mana mana termasuk tempat yang tidak masuk akal menurut mereka mau menggunakan jasa mereka secara kontinu alias berkesinambungan. Suatu perumahan mewah yang sangat  terkenal di Indonesia dan berada  di  Wilayah Kota Tangerang Selatan. 

"Pak kalau bisa AC nya setiap pertiga bulan sekali di service, soalnya di sini lokasinya berdebu dekat dengan jalan raya, nanti AC nya cepat rusak dan akan mengganggu kesehatan dalam jangka waktu panjang". Serunya kepadaku sambil menambahkan Freon yang memang sudah mau habis. 

Masih menurutnya, lokasi  rumah  saya yang dekat jalan raya  dan banyak debunya akan mempengaruhi kualitas AC, mesin menjadi tidak maksimal menghasilkan suhu  dingin dan kalau tidak diservice berkala akan mudah rusak." Hal ini berbeda bila kita berada di komplek yang kebersihannya sangat dijaga semisal di Perumahan Alam Sutera". Tambahnya lagi mengulang suatu tempat yang memang familiar di mata orang .


Saya pun mengamininya karena di sana memang berbeda dengan daerah lainnya. Selain sehat,rumah rumah di sana didesain dengan apik dan nyaman bagi penghuninya. Debu saja jarang nempel di AC.  faktor Pohon Trembesi yang membungkus area perumahan (cluster) menjadikan udara kotor menjadi tersaring .  "Meski AC di daerah sana jarang rusak para  pemiliknya tetap minta di service berkala". Imbuh sang teknisi lagi.

Saya mengamini apa yang dikatakan oleh tukang  AC langganan saya sejak menempati rumah berukuran 84 m persegi ini. Rumah yang menurut saya laik untuk keluarga kecil dan sudah melalui proses yang panjang dalam kepemilikannya.

Dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi dilengkapi dapur dan garasi  mobil membuat rumah saya nampak sempurna untuk sebagian orang, pas untuk Saya dan istri serta kedua anak yang masih balita.  Jujur saja, menurut saya logika terbaik untuk kenyamanan ada pada sebuah hunian adalah yang REAL  menampilkan kenyamanan dan akses berbagai sisi.

Bagi sebagian besar orang , memilih hunian rumah tapak merupakan impian paling besar  yang harus dan wajib dimiliki. Kalau sudah punya rumah tapak ,maka berikutnya adalah hunian apartemen yang kini banyak bertebaran seantero Indonesia.

Kalau dulu apartmen hanya ada di kota besar semisal Jakarta, tapi kini daerah hinterland penyangga ibu kota seperti Kota Tangerang Selatan bertebaran pembangunan hunian apartemen terbaik sesuai  memenuhi permintaan konsumennya yang terbilang tinggi. Tapi sayang ada banyak pembeli akhirnya kecewa dengan hunian yang mereka invetasikan karena tak cocok dengan suasana sekitarnya. Jalanan  macet, akses tol jauh, tempat pendidikan sulit ditemui.  

LOGIKA KONSUMEN ITU UNIK

Setiap ada pameran properti , pasti pengunjungnya penuh. Setiap hunian baik rumah tapak maupun apartemen rata rata sudah mau sold out. Luar bias fenomena ini. Meski harga terbilang relatif di atas premium , namun tak menyurutkan langkah konsumen memburu aset yang bisa dijadikan investasi ini. Khususnya saya melihat dan mengdengar sendiri betapa konsumen memohon mohon kepada agen properti Alam Sutera agar bisa memasukan daftar tunggu di pembangunan apartemen baru di Alam Sutera bernama Lloyd .

Salah satu sudut ruangan di Apartemen Lloyd
Salah satu sudut ruangan di Apartemen Lloyd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun