Mohon tunggu...
Yurika Oktaviane
Yurika Oktaviane Mohon Tunggu... Guru - GURU

Menulis, Membaca, Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiat Menulis Cerita Fiksi: Resume Hari Ke-10 Komunitas Belajar Nusantara (KBMN) PGRI Angkatan ke-28

31 Januari 2023   13:06 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:14 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

kompasiana.com - Pada hari Jumat, 27 Januari 2023 KBMN mengadakan pelatihan virtual via whatsaap group dengan tema "Kiat Menulis Cerita Fiksi" . Pembekalan virtual ini berlangsung pada pukul 19.00 sampai dengan pukul 21.00 bersama moderator bernama Bambang Purwanto, S.Kom.Gr atau biasa dipanggil Mr. Bams dan narasumber yang bernama Sudomo, S.Pt. Narasumber hebat yang biasa dipanggil Pak Sudomo adalah  seorang Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat yang mengajar IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Beliau juga berprofesi sebagai penulis buku dan aktif menulis di kompasiana.com. Selain itu, beliau juga seorang blogger yang aktif mengikuti  berbagai kompetisi menulis.

Pak Sudomo mulai memaparkan kiat menulis cerita fiksi kali ini dengan menggunakan alur MERDEKA yang dimulai dari dari diri sendiri dilanjutkan dengan tahapan eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, dan aksi nyata. Lebih lanjut, beliau menjelaskan satu per satu dari poin tersebut.

Pertama, mulai dari diri sendiri. Pada alur ini, beliau mengajak peserta pelatihan untuk berbagi tentang pengalaman menulis cerita fiksi yang pernah dilakukan selama ini mulai dari kendala saat pertama kali memulai menulis cerita fiksi, tantangan yang dihadapi, termasuk pengalaman menerbitkan buku fiksi bagi peserta yang sudah melakukannya. Setelah mengulas beberapa pengalaman dari peserta, beliau menekankan  bahwa hal pertama yang paling mudah dilakukan seorang pemula adalah menulis pengalaman tentang pengalaman pribadinya sendiri.

Tahapan kedua yaitu eksplorasi konsep. Pada tahap ini, para peserta diajak untuk mempelajari secara mandiri materi berupa cerita pendek yang telah disiapkan oleh Pak Sudomo. Cerita pendek tersebut berjudul "Aku Malah Belajar Menulis Fiksi". Secara garis besar materi dari cerpen tersebut berisi alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulis cerita fiksi. Dari cerita ini, beliau memaparkan beberapa istilah terkait dunia fiksi yang perlu dipahami oleh seorang penulis, antara lain:

  • Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Beberapa fiksi mini antara lain: baby shoes, never worn. Contoh-contoh tersebut memiliki makna yang luas dan dalam.
  • Flash Fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist.
  • Premis adalah unsur pembangun cerita fiksi berupa ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh: seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Premis tersebut merupakan premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Di dalam sebuah premis terkandung unsur-unsur, seperti tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

Tahapan ketiga adalah Ruang Kolaborasi. Pada tahap ini, Pak Sudomo memberikan beberapa kalimat untuk dilanjutkan sebagai sebuah paragraf. Berikut ini adalah rangkaian cerita yang saya tulis dalam satu paragraf menggunakan lima kalimat awal yang beliau paparkan:

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Detak jantungku berdetak sangat kencang. Ada seberkas cahaya putih di sudut ruangan. Hati yang penasaran membawa langkahku menuju ke sana. Setibanya di sana, ku lihat bundaku tersenyum penuh kasih. Hati yang rindu mendorong jiwa ini untuk memeluknya. Sayangnya, ini semua hanya ilusi. Sinar itu hilang dari pandangan dan tinggallah aku di sini bersama tetesan air mata kerinduan.

Tahap keempat adalah demonstrasi kontekstual. Pada tahap ini, para peserta diajak untuk menuliskan tema yang paling disukai. Tema tersebut dapat dituliskan di resume para peserta pelatihan. Saya pribadi sangat menyukai tema keluarga dan percintaan dalam setiap karya fiksi yang saya tulis.

Tahap kelima adalah elaborasi pemahaman. Pada tahap ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dan ingin diperdalam dari mtaeri pelatihan ini. Lalu dilanjutkan dengan tahap keenam yaitu koneksi antar materi. Pada tahap ini, peserta pelatihan diajak untuk menuliskan kesimpulan hingga akhirnya ditutup oleh tahap ketujuh yakni menulis resume hasil belajar secara keseluruhan.

Menurut saya, topik pelatihan kali ini sungguh menarik. Tips dan trik menulis cerita fiksi dari Pak Sudomo patut dicoba karena dapat membangkitkan semangat para penulis untuk tenggelam dalam fantasi  cerita fiksi yang indah.  Semoga intisari dari pelatihan kali ini dapat membuka cakrawala baru bagi para penulis yang mengalami kesulitan dalam menghasilkan sebuah karya fiksi yang berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun