Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengukur Dilema: Potensi Resesi Ekonomi Vs Gelombang II Covid-19

26 Juli 2020   20:11 Diperbarui: 27 Juli 2020   09:13 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Potensi resesi ekonomi jadi ancaman di tengah pandemi Covid-19 yang mendera Indonesia| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Akhirnya 18 lembaga dibubarkan oleh Jokowi sebagai konsekuensi dari perubahan strategi "menyelamatkan" Indonesia dari ancaman potensi resesi ekonomi tahun 2020. Komite atau Satgas Penanganan masih berjuang menurunkan laju wabah virus corona yang masih terus meningkat dari hari ke hari, serta penyebaran yang semakin meluas di seluruh wilayah Indonesia. 

Apapun alasannya, lembaga-lembaga yang selama ini berada dalam cakupan Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 tidak mampu menurunkan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Covid-19 per tanggal 26 Juli 2020, dengan pertambahan 1.868 kasus, kini jumlah total telah mencapai di angka 98.778, nyaris menyentuh angka 100.000 yang menyapa seluruh provinsi.

Kinerja gugus tugas dengan anggaran yang yang tersedia begitu besar sangat tidak sebanding. Sementara terjangan wabah corona terus saja melaju tanpa pilih buluh, tanpa pilih wilayah dan juga tanpa mengenal waktu. 

Ini sangat membahayakan. Tidak saja karena menjadi masalah kritis di dalam negeri ini, tetapi juga akan menjadi "sorotan" dunia yang memberi perhatian serius pada pandemi Covid-19.

Dilema itu Sangat Membahayakan

Dilema yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini sangat berbahaya apabila waktu yang tersedia tidak mampu dikelola dengan tepat dan cepat. Ibarat sebuah kapal yang sedang melintas sebuah jalur berisiko. 

Di sisi sebelah kanan adalah pusaran air yang sangat kuat yang bisa mengisap dan menghancurkan kapal itu bila tergulung olehnya. Sementara di sebelah kirinya adalah sebuah lembah yang sangat dalam yang siap menjatuhkan si kapal bila oleng dan salah arah sedikit saja. 

Dan kapal tidak boleh berhenti karena bisa hancur dengan sisi kiri atau kanan yang mengancamnya. Si nakhoda kapal, harus melewati dengan penuh perhitungan yang super matang dan tepat.

Kini Indonesia harus mampu mengerem laju pertumbuhan kasus positif virus corona. Kalau tidak maka protokol kesehatan akan mendorong terkekangnya aktivitas ekonomi, dan pada akhirnya akan menjadi faktor kuat penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 ini.

Pada sisi lain, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang tidak bisa dikontrol dengan cermat akan membuka peluang Indonesia memasuki pintu resesi ekonomi. Dampaknya pasti akan menyentuh keseluruhan dimensi kehidupan masyarakat. Dan dipastikan, untuk melakukan recovery ekonomi membutuhkan waktu yang tidak singkat dan sumber daya yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun