Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anies Frustasi atau Halusinasi tentang 80.000 Kasus Covid-19 di DKI?

12 Mei 2020   15:15 Diperbarui: 12 Mei 2020   19:31 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukanlah seorang Anies Baswedan kalau tidak bikin kontroversi. Sejak duduk di kursi orang nomor satu di DKI Jakarta, nyaris hampir semua keputusan dan kebijakannya menuai pro dan kontra yang sering menjadi viral di dunia maya maupun di dunia nyata. Bahkan jauh sebelumnya, saat menjadi Mendikbud pun Anies selalu tampil "beda".

Kali ini terkait dengan "curhatan" sang gubernur Anies di depan wartawan asing The Sydney Morning Herald, James Massalo pada hari Kamis yang lalu 6 Mei 2020. 

Bahkan Anies tegas mengatakan merasa frustasi dengan pemerintah pusat yang berbeda pandanganan tentang urusan penanganan kasus Covid-19 di DKI, seperti diberitakan oleh CNN Indonesia, berikut ini :

"Kami lebih frustasi dengan Kementerian Kesehatan karena kami yang harus mendorong mereka untuk menerapkan kebijakan seperti membatasi pergerakan penduduk di kota," kata Anies. "Kami memutuskan lebih baik berterus terang kepada masyarakat mengenai apa yang terjadi dan tindakan yang kami perbuat supaya mereka merasa aman," ujar Anies.

Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan angka 40 ribu hingga 80 ribu kasus Covid-19 di DKI Jakarta. Dan angka ini tentu saja membuat perbedaan yang semakin membingungkan masyarakat Indonesia, karena apa yang diinformasikan oleh pemerinthan selama ini tidak sama dengan Anies. Dan seakan data dari pemerintah pusat tidak dipercaya oleh Anies.

Seperti diberitakan oleh detik.com sebagai bagian dari curhatan hati sang gubernur Anies kepada wartaawan asing, yaitu :

Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyatakan jumlah sebenarnya dari kasus positif virus Corona di Jakarta lebih tinggi dari yang diumumkan pemerintah. Anies memperkirakan jumlah kasus COVID-19 di Jakarta bisa mencapai 40 ribu hingga 80 ribu kasus. "Ada dua hal yang berbeda di sini, yakni kasus COVID-19 dan hasil tes. Apa yang ditampilkan ke publik adalah hasil tes,". Anies menyatakan jumlah sebenarnya dari kasus Corona di DKI lebih tinggi dari yang diumumkan. Jumlah kasus COVID-19 di DKI diperkirakan 40 ribu-80 ribu kasus.

Bagi masyarakat ini menjadi hal yang membingungkan dan tentu saja aneh. Mengapa Anies begitu ngotot dalam urusan pemberitaan angka terpapar virus corona ini khusus di DKI. Mengapa tidak satu bahasa dengan Departemen Kesehatan dan Pemerintahan Pusat dalam memberikan informasi yang sama kepada masyarakat.

Sangat disayangkan juga karena frustasinya malah diumbar ke wartawan asing, dan bukan berusaha menyatukan hati dna pikiran agar satu kata dengan pemerintahan di bawah kendali Presiden Jokowi.

Harusnya, di tengah perjuangan yang sedang dilakukan oleh para petugas kesehatan, serta berbagai upaya mandiri dari masyarakat melawan dan menghentikan penyebaran virus ini, seyogyanya Anies tidak bikin blunder.

Betulkah Anies sedang frustasi? Atau malah sedang ber-halusinasi-ria?  Ini sungguh menjadi sangat aneh. Karena seakan, dia berjalan sendiri dengan pikiran dan gayanya sendiri tanpa seirama dengan apa yang sedang dikerjakan oleh pemerintahan pusat di bawah kendali RI-1 dengan para Menterinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun