Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waspadai Munculnya Krisis akibat Terlena dan Tertidur di "Sofa Nyaman"

12 Oktober 2019   07:50 Diperbarui: 12 Oktober 2019   08:48 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ISTOCK/GETTY IMAGES

Pemikiran dan tampilan demikian sangat terpuji, sesuai konsep menghadapi krisis, terutama memikirkan salah satu stakeholders utama PT KCI: "keselamatan pengguna jasa kereta komuter!"

Tiga acuan utama mitigasi krisis, handling crisis dan disaster relieve actions dapat dipelajari secara singkat melalui beberapa studi kasus terkenal sebagai berikut:

1. Selalu siap (Be Prepared); Tidak tidur atau tertidur, tidak lengah dan selalu waspada.

Sudah sering (dan sayangnya dapat diperkirakan akan sering terjadi) kecelakaan di jalan raya karena pengemudi tiba-tiba tertidur. Meskipun sesungguhnya pengemudi tahu bahwa bila mengantuk atau kurang tidur akan tiba-tiba kehilangan kesadaran sewaktu sedang memegang "setir", sedang menjalankan bus, van, ataupun mobil; pengemudi sudah tahu lebih dulu risiko mengantuk dalam perjalanan.

Oleh pihak kepolisian dan petugas pengaman jalan tol juga mengetahui bahaya demikian, di banyak jalur jalan tol maupun non-tol diberi papan peringatan agar beriistirahat bila mengantuk.

Di setiap jarak tertentu oleh pengusaha jalan tol atas anjuran pemerintah disediakan "rest area" agar pengemudi beristirahat memulihkan kebugaran agar sanggup meneruskan kembali menjalankan kendaraan secara aman.

Tidak hanya kecelakaan transportasi darat yang mengalami kecelakaan fatal karena pengemudi "kurang tidur", beberapa kali juga terjadi kecelakaan pesawat udara karena pilot tiba-tiba kehilangan kewaspadaan yang setelah terjadinya kecelakaan oleh pihak berwenang ditemukan salah satu penyebab kecelakaan karena pitot kurang tidur.

Namun, seperti sudah diungkapkan di awal bahwa, kejadian kontradiktif bila perusahaan terlena "tertidur", berada di zona nyaman, kurang atau terlepas dari kewaspadaan; selain mengakibatkan krisis dalam perusahaan, bisnis perusahaan/industri "habis berhenti" alias bangkrut.

Bukan hanya industri perumahan yang tidak resmi seperti di tahun 2018 "pabrik" mercon di kawasan pinggiran Tangerang terbakar habis, mengakibatkan banyak karyawan menjadi korban.

Perusahaan penerbangan resmi milik pemerintah Indonesia: Merpati Airlines, juga harus berhenti beroperasi karena terlena, tertidur terhadap pengawasan komisaris dan direksi ditambah menurunnya kinerja keseluruhannya.

Bahkan di bulan September, 2019 Thomas Cook, perusahaan Inggris yang sudah memulai usahanya sejak 170 tahun lebih, tiba-tiba harus dinyatakan bangkrut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun