Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Presiden Itu Mengurus Ekonomi Makro

15 April 2019   12:55 Diperbarui: 15 April 2019   15:48 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: berdikarionline.com

Seorang Presiden sebuah negara lebih fokus mengelola aspek-aspek ekonomi yang sifatnya makro, dan bukan masalah-masalah yang sifatnya mikro. Bukan persoalan tidak mau tahu tentang ekonomi mikro, tetapi masalah yang muncul secara makro itu sudah mencerminkan masalah-masalah ekonomi mikro.

Isu ini menjadi naik daun dan menjadi pembicaraan yang viral di berbagai media sosial dan ruang-ruang diskusi setelah selesai acara Debat ke-5 Calaon Presiden 2019 pada hari Sabtu, 13 April 2019 yang diselenggarakan oleh KPU di Hotel Sutan Jakarta.

Debat menjadi menghangat, dan sedikit aneh ketika kedua capres seakan-akan tidak nyambung antara keduanya. Apa yang disampaikan dan ditanggapi berbeda oleh capres yang lain. Banyak mengundang senyum, tetapi juga kemarahan publik karena hal-hal kecil begitu saja koq Capres dan Cawapres tak faham.

Debatnya menjadi mengkristal ketika Capres 01, Joko Widodo mengingatkan Capres dan Cawapres 02 tentang semua isu yang dilemparkan itu adalah aspek mikro, dan tentu saja tidak bisa begitu saja ditarik kesimpulan sebagai aspek makro yang berlaku untuk seluruh negeri.

Benar juga, karena Cawapres 02, Sandiaga Uno, memberikan data tentang keluhan 2 orang ibu tentang harga-harga kebutuhan pokoknya naik. Dan seakan-akan dia mengeneralisir bahwa seluruh Indonesia harga-harga naik semua seperti 2 orang ibu itu.

Sementara pada satu pihak, Capres 01 petahana Jokowi, selalu memberikan tanggapan dan fakta tentang kondisi ekonomi Indonesia secara makro, secara keseluruhan, atau secara agregat.

Apa jadinya kalau seorang presiden sebuah negara besar seperti Indonesia yang berpopulasi 269 juta orang akan mengurusin aspek-aspek mikro, seperti mengurus perusahaan saja. Maka dipastikan republic ini akan menghadapi masalah besar.

Beda Ekonomi Makro dan Mikro

Debat terakhir yang ke-5 ini menjadi  pamangkus bagi kedua capres karena berbicara banyak tentang ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Ini berkaitan langsung dengan urusan duit, pendapatan, dan biaya hidup.

Menjadi menarik, karena nampaknya kedua capres sangat berbeda mengupas problem yang dihadapi bangsa ini. Prabowo dan  Sandi selalu fokus pada Ekonomi Mikro sementara Jokowi dan Amin selalu fokus pada level Ekonomi Makro. Bagaimanapun, posisi ini menjadi tidak imbang, karena masalah bangsa ini harus dapat gambar besarnya yaitu Makro, lalu baru aspek Mikro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun